Siti Muntamah, Kartini, dan Masa Depan Generasi

Pandemi Covid-19 yang masih menjangkiti nyaris di seluruh penjuru Indonesia mengisahkan sebuah tantangan dan dinamika di dalam kehidupan, terutama berkeluarga. Tak terkecuali Kota Bandung yang memiliki dinamika berbeda.

Siti Muntamah, Kartini, dan Masa Depan Generasi

“Maka perlu dihadapi dengan bijak dan arif, kasih sayang dan tanggung jawab,” ucapnya. 

Bertepatan dengan Hari Kartini yang jatuh pada 21 April, Siti menilai fenomena ini mengingatkan pada situasi sulit di zaman Kartini. Namun Kartini mampu menghadirkan sebuah kebijakan fenomenal untuk mengetahui hal yang harus dilakukan seorang perempuan ketika berada dalam satu tantangan tanggung jawab.

“Tapi saat itu dengan kelurusan budi dan perilakunya, ketaatan kepada agama, orang tua, dan suami, melahirkan Kartini yang memiliki jiwa yang lurus, itu terlihat dari isi surat-suratnya,” ujar dia. 

Baca Juga : Vaksinasi Tenaga Pendidik di Kota Bandung Capai 50 Persen

Bahkan menurutnya, Kartini merupakan sosok yang berbudi pekerti, dan shalihah. Terlihat dari isi surat-suratnya dalam sebuah buku berjudul “Habis Gelap Terbitlah Terang”. 

Kartini memilih taat kepada ayahnya, meski saat itu di usianya yang masih belia dijodohkan dengan seorang laki-laki yang sudah pernah menikah. “Kartini itu dia taat kepada ayah dan suaminya, tak ada dia protes. Tapi dia mengambil ini karena mungkin itu jalan menuju Tuhannya,” jelasnya. 

Mengutip urat Kartini kepada Prof. Anton dan Nyonya, 4 Oktober 1901, Siti menyebut Kartini sebagai akaelerator bagi perempuan yang lain. "Kami disini memohon diusahakan pengajaran dan pendidikan anak-anak wanita, bukan sekali-kali karena kami menginginkan anak-anak wanita itu menjadi saingan laki-laki dalam hidupnya. Tapi karena kami yakin akan pengaruhnya yang besar sekali bagi kaum wanita, agar wanita lebih cakap melakukan kewajibannya yang diserahkan alam (sunatullah) sendiri ke dalam tangannya : menjadi ibu, pendidik manusia yang pertama-tama," kutipnya.

“Dalam suratnya juga menceritakan keinginan dia untuk menjadi akselerator bagi perempuan-perempuan yang lain supaya memiliki skill untuk menata dan meningkatkan kualitas hidupnya,” ungkap Siti.


Editor : Zulfirman