Solusi Dampak Kenaikan BBM, Peneliti dari Kalangan Nahdliyyin dan Komunitas Pesantren Jabar Ciptakan Kapsul N-Hijau 

Pascakenaikan harga BBM, sejumlah peneliti dari kalangan Nahdliyyin dan komunitas pesantren Jabar membuat sebuah inovasi. Mereka menciptakan solusi dampak kenaikan BBM yang dilabeli Kapsul N-Hijau.

Solusi Dampak Kenaikan BBM, Peneliti dari Kalangan Nahdliyyin dan Komunitas Pesantren Jabar Ciptakan Kapsul N-Hijau 
Sejumlah peneliti dari kalangan Nahdliyyin dan komunitas pesantren Jabar berhasil menciptakan Kapsul N-Hijau yang jika dicampurkan ke BBM kendaraan maka bisa penggunaannya akan lebih irit. Produk ciptaan tersebut merupakan solusi dampak kenaikan BBM.

INILAHKORAN, Ngamprah - Pascakenaikan harga BBM, sejumlah peneliti dari kalangan Nahdliyyin dan komunitas pesantren Jabar membuat sebuah inovasi. Mereka menciptakan solusi dampak kenaikan BBM yang dilabeli Kapsul N-Hijau.

Sejumlah peneliti dari kalangan Nahdliyyin dan komunitas pesantren Jabar berhasil menciptakan Kapsul N-Hijau yang jika dicampurkan ke BBM kendaraan maka bisa penggunaannya akan lebih irit. Produk ciptaan tersebut merupakan solusi dampak kenaikan BBM.

Koordinator Komunitas Peneliti Kapsul N-Hijau, sekaligus Ketua Lembaga Kesehatan Pengembangan Penerapan Pengobatan Tradisional (LKP3T) Pergunu Jabar Asep Rukmana mengatakan, pemerintah pastinya sudah memikirkan masak-masak soal kenaikan BBM. 

Baca Juga : Desak Lakukan Rotasi Mutasi, DPRD KBB Khawatir Dampak Kekosongan Sejumlah Jabatan Strategis 

"Adanya kegaduhan yang terjadi tentunya tidak akan berdampak jika tanpa solusi yang ditawarkan," katanya kepada wartawan.

Ia menilai, sudah selayaknya dukungan diberikan kepada pemerintah dan seharusnya dilakukan semua komponen bangsa. 

"Hal itu dilakukan dengan harapan efek domino yang akan diakibatkan dari kenaikan BBM ini bisa ditangani pemerintah," ujarnya.

Baca Juga : Hengky Kurniawan Tak Kunjung Definitif, 52 Jabatan Struktural di KBB Kosong

Serta, sambung dia, tentunya tidak membawa beban tambahan bagi masyarakat yang baru sedikit bangkit ekonominya akibat pandemi Covid-19.

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani