Startup Dagangan Hadirkan Digitalisasi Pasar Tradisional sebagai Wujud Kolaborasi Swasta dan Pemerintah 

Memasuki tahun keempat hadir di Jabar, startup rural commerce Dagangan melanjutkan komitmennya dengan mendukung program Digitalisasi Pasar bersama Kementerian Perdagangan, dalam menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok jelang hari raya Idul FItri. 

Startup Dagangan Hadirkan Digitalisasi Pasar Tradisional sebagai Wujud Kolaborasi Swasta dan Pemerintah 
Dagangan bersinergi dengan Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga melakukan kegiatan Grebek Pasar Sehat Soreang, Kabupaten Bandung. Sebagai rangkaian dari program Grebek Pasar yang dilangsungkan di berbagai daerah di Indonesia. (rd dani r nugraha)

Ryan Manafe selaku CEO & Co-Founder Dagangan mengungkapkan, di tahun keempat ini Dagangan beroperasi di Jawa Barat, dengan menghadirkan 14 gudang mikro yang tersebar di Bandung,  Cirebon, Kuningan, Sukabumi, dan lainnya. 

"Hingga saat ini kami telah melayani 5.000 pelaku Usaha Mikro dan Menengah (UMKM), termasuk pedagang pasar dan warung sembako, serta mencatatkan total transaksi 300.000 kali yang berdampak pada peningkatan pendapatan mereka sebanyak dua kali lipat,” katanya.

Dengan total 1,49 juta unit, Jawa Barat menempati urutan pertama UMKM terbanyak di Indonesia. Tentunya dengan  jumlah yang begitu besar, sektor UMKM memegang peran strategis dalam membangun ekonomi di Jawa Barat, ditunjukkan melalui kontribusinya terhadap Produk Domestik Regional Bruto Jawa barat yang mencapai 57,14 persen di 2022 lalu. Data ini kemudian menjadi indikator pentingnya percepatan transformasi digital UMKM di Jawa Barat. 

Baca Juga : Ini Kronologis Kasus Suap Wali Kota Bandung Hingga Berangkat Bareng Keluarga ke Thailand

“Jawa Barat menjadi titik prioritas bagi Dagangan, di mana secara konsisten, kami menyediakan infrastruktur serta memfasilitasi distribusi produk berkualitas dan terjangkau,"ujarnya. 

Melalui model hub-and-spoke yang berfokus pada efisiensi distribusi rantai pasok bahan pokok, jelas Ryan, Dagangan menjawab dua tantangan utama yang dihadapi oleh pedagang Jawa Barat, yaitu stabilitas supply bahan pokok dan harga yang cenderung tinggi.  

Ryan menjelaskan, pihaknya akan selalu memberikan solusi inovatif yang memungkinkan masyarakat pedesaan untuk berpartisipasi dalam ekonomi digital dan mengakses pasar baru, serta menciptakan peluang penetrasi yang lebih mendalam untuk produk lokal. 

Baca Juga : Gegara THR, Pria Katapang Ini Nekad Terjun ke Sungai Citarum, Tim SAR Pun Pusing Mencarinya

"Kami berharap dapat terus mengakselerasi transformasi digital para pedagang pasar, warung, dan UMKM di tahun 2023 dan Dagangan dapat terus berkontribusi dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan pendapatan optimal dan kualitas hidup yang lebih baik,” katanya.


Editor : Doni Ramdhani