Survei UNESCO Klaim 1 Bahasa Daerah di Dunia Punah Tiap 2 Pekan

Kepala Badan Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Kemendikbudristek Aminudin Aziz mengatakan, berdasarkan hasil survei UNESCO, diklaim bahwa satu bahasa daerah di dunia punah setiap dua pekan.

Survei UNESCO Klaim 1 Bahasa Daerah di Dunia Punah Tiap 2 Pekan
Aminudin dalam sambutannya, membuka pelatihan Peningkatan Kompetensi Guru Utama Revitalisasi Bahasa Daerah untuk Tunas Bahasa Ibu Jenjang SD se-Jabar, di Soreang, Kabupaten Bandung, Minggu 31 Maret 2024 kemarin menuturkan, kepunahan bahasa daerah terjadi lantaran tidak ada lagi penutur, akibat pergeseran gaya hidup masyarakat. (tangkapan layar)

INILAHKORAN, Bandung - Kepala Badan Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Kemendikbudristek Aminudin Aziz mengatakan, berdasarkan hasil survei UNESCO, diklaim bahwa satu bahasa daerah di dunia punah setiap dua pekan.

Aminudin dalam sambutannya, membuka pelatihan Peningkatan Kompetensi Guru Utama Revitalisasi Bahasa Daerah untuk Tunas Bahasa Ibu Jenjang SD se-Jabar, di Soreang, Kabupaten Bandung, Minggu 31 Maret 2024 kemarin menuturkan, kepunahan bahasa daerah terjadi lantaran tidak ada lagi penutur, akibat pergeseran gaya hidup masyarakat. 

"Dari sekitar 7.600 bahasa daerah di dunia, UNESCO mencatat dalam dua minggu ada satu bahasa daerah yang hilang atau punah karena sudah tidak ada lagi penuturnya," ujarnya.

Baca Juga : Bidik 3.000 Lebih Pengunjung Saat Libur Lebaran, Wahoo Waterworld Hadirkan Sejumlah Program Menarik ini

Di Indonesia sendiri yang memiliki 718 bahasa daerah, data pada tahun 2019, 11 diantaranya sudah dinyatakan punah. Kemudian data tahun 2021, 24 bahasa daerah dinyatakan mulai mengalami kemunduran dari segi jumlah penutur.

"Dan itu terjadi mulai dari wilayah Indonesia Timur, Indonesia Tengah dan Barat. Padahal di wilayah Tengah dan Barat jumlah penutur bahasa daerah masih cukup banyak. Contohnya bahasa Jawa ada 70 juta, bahasa Sunda 40 juta," terangnya.

Lalu bagaimana dengan bahasa Sunda? Aminudin menyampaikan data BPS, dari tahun 2010 hingga 2020 sedikitnya bahasa Sunda kehilangan 2 juta penuturnya.

Baca Juga : Pemuda dan Mahasiswa dari 31 Kecamatan Kembali Meningkuti Obrolan Bulan Ramadan di Soreang

"Itu dalam kurun waktu 10 tahun. Saat ini mungkin sudah bertambah. Oleh karena itu untuk memperlambat kepunahan bahasa daerah, Badan Bahasa meluncurkan program Revitalisasi Bahasa Daerah sejak 2021 di seluruh Indonesia, dengan sasaran siswa SD dan SMP, dengan kebijakan utama adalah memberikan peluang seluas-luasnya menggunakan kembali bahasa daerahnya masing-masing," papar Aminudin.

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani