Takdir PSI, Hanya 'Berisik' di Luar Senayan

Kerap membuat berisik panggung politik, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) rupanya memiliki takdir: hanya bisa berisik di luar parlemen. Mereka, 99%, tak lolos ke Senayan.

Takdir PSI, Hanya 'Berisik' di Luar Senayan
Partai Solidaritas Indonesia gagal menembus ambang batas parlemen. (Net)

INILAH, Jakarta – Kerap membuat berisik panggung politik, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) rupanya memiliki takdir: hanya bisa berisik di luar parlemen. Mereka, 99%, tak lolos ke Senayan.

Beragam hasil hitung cepat sejumlah lembaga menempatkan PSI sebagai salah satu parpol yang tak lolos ke DPR RI. Raihan mereka, berdasarkan quick count, diperhitungkan tak lebih dari 2%. Padahal, syarat tembus parlemen 4%.

Gagalnya PSI merebut kursi DPR RI membuat tak sedikit pihak yang menyindirnya. Salah satu sindiran muncul dari politisi Partai Demokrat, Andi Arif. “Terima kasih @psi_id yang sudah memberi warna dalam pemilu. Meski belum beruntung, namun jasamu tak dilupakan,” kicaunya melalui akun Twitter-nya.

PSI menempatkan diri sebagai partai nasionalis dan mengesankan sebagai partai baru yang bersih. Langkah-langkah politik mereka tak hanya menyerang parpol dengan aliran sedikit berbeda, bahkan juga terhadap rekan-rekan satu koalisi pengusung pasangan Joko Widodo-Maruf Amin. Tak kurang dari dua parpol besar PDI Perjuangan dan Partai Golkar pernah menyatakan kegeramannya atas langkah politik PSI.

Dalam quick count sementara Pileg 2019, beberapa lembaga survei menyatakan PSI belum bisa menembus ambang batas parlemen, yaitu 4%. Dalam quick count sementara Indo Barometer dengan suara masuk 16,33%, PSI mendapat suara 1,93%. Hitung cepat CSIS-Cyrus juga menempatkan PSI pada raihan 1,9%.

Ketua Umum PSI, Grace Natalie menyebutkan pihaknya kini memilih realistis. Perjuangan akan doifokuskan pada legislatif di DPRD.

“Saya yakin bahwa akan banyak peluang mendapatkan kursi di DPRD provinsi dan kabupaten/kota,” ujar Grace, Rabu (17/4). 

Halaman :


Editor : Bsafaat