Tambah Kapasitas, Pemprov Jabar Pantau Calon Investor TPPAS Lulut-Nambo

Tempat Pengelolaan dan Pemrosesan Akhir Sampah atau TPPAS Lulut-Nambo di Kabupaten Bogor mengubah sampah memjadi biomassa dan Refuse Derived Fuel (RDF).

Tambah Kapasitas, Pemprov Jabar Pantau Calon Investor TPPAS Lulut-Nambo
Saat ini, dengan mesin yang ada di TPPAS Lulut-Nambo itu PT JBL baru bisa mengelola dan memproses sampah sebanyak 50 ton perhari. 35 ton sampah menjadi RDF dan 15 ton sampah menjadi bio massa. (reza zurifwan)

INILAHKORAN, Bogor - Tempat Pengelolaan dan Pemrosesan Akhir Sampah atau TPPAS Lulut-Nambo di Kabupaten Bogor mengubah sampah memjadi biomassa dan Refuse Derived Fuel (RDF).

Sampah tersebut diproses dengan teknologi Mechanical Biological Treatment (MBT). TPPAS Lulut-Nambo merupakan proyek pengelolaan sampah perkotaan dengan pengembangan energi terbarukan, khususnya daur ulang sampah menjadi energi dengan skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) yang sahamnya sebagian dimiliki oleh Pemprov Jawa Barat melalui PT Jabar Bersih Lestari (JBL).

Saat ini, dengan mesin yang ada di TPPAS Lulut-Nambo itu PT JBL baru bisa mengelola dan memproses sampah sebanyak 50 ton perhari. 35 ton sampah menjadi RDF dan 15 ton sampah menjadi bio massa.

Baca Juga : Akademisi Apresiasi Langkah Pj Wali Kota Bogor dan Sikap Legowo Dirut Tirta Pakuan

PT JBL saat ini, sedang menjajaki dengan investor baru. Mereka membutuhkan dana 'segar' agar mereka bisa mengelola dam memproses sampah sebanyak 2.300 ton perhari.

"Saat ini Pemprov Jawa Barat, masih melakukan penilaian terhadap calon investor baru dengan total besar investasi lebih dari Rp1 triliun agar bisa mengelola dan memproses sampah sebanyak 2.300 ton perhari," ujar Direktur PT JBL Gun Gun Saptari kepada wartawan, Minggu, 19 Mei 2024.

Gun Gun Saptari menuturkan bio massa dan RDF selanjutnya akan digunakan oleh PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk sebagai offtaker atau pembeli.

Baca Juga : IPB University Gelar Job Fair, Tersedia Ratusan Lowongan Pekerjaan 

"Dengan investor baru, maka pembangunan TPPAS Lulut-Nambo tahap dua akan dilanjutkan hingga kami bisa maksimal dalam memproduksi biomassa dan RDF, yang selanjutnya kami jual ke PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk," tutur Gun Gun Saptari.

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani