Ulama yang Manis Lidahnya Tapi Keras Hatinya

IBNU Mas'ud berkata, "Akan datang kepada manusia suatu zaman ketika manisnya hati telah berubah menjadi asin. Ketika itu seorang alim atau seorang pelajar sudah tidak bisa mendapatkan manfaat dari ilmunya.

Ulama yang Manis Lidahnya Tapi Keras Hatinya
Ilustrasi/Net

IBNU Mas'ud berkata, "Akan datang kepada manusia suatu zaman ketika manisnya hati telah berubah menjadi asin. Ketika itu seorang alim atau seorang pelajar sudah tidak bisa mendapatkan manfaat dari ilmunya.

Ketika itu hati para ulama terasa tidak manis lagi, yaitu ketika mereka mulai condong kepada dunia, dan lebih mementingkan dunia daripada akhiratnya. Pada saat itu Allah Ta'ala akan menarik sumber hikmah dan memadamkan cahaya hidayah dari mereka.

Seorang alim akan memberitahu kepadamu, ketika kamu bertemu dengannya, bahwa ia takut kepada Allah, padahal kefasikan terlihat sekali dalam amalannya. Alangkah manisnya lidah ketika itu dan alangkah kerasnya hati.

Baca Juga : Bolehkah Bunuh Diri ketika Hendak Diperkosa?

Demi Dzat Yang tidak ada Tuhan selain Dia, pada saat itu seorang pengajar akan mengajar bukan karena Allah Ta'ala, dan seorang penuntut ilmu menuntut ilmu juga bukan karena Allah Ta'ala."

Di dalam kitab Taurat dan Injil dituliskan, "Janganlah kamu mencari ilmu yang belum kamu ketahui sehingga kamu mengamalkan apa yang telah kamu ketahui." (Ihya 'Ulumuddin)

Ka'b berkata, "Pada akhir zaman akan ada para ulama. Padahal orang-orang zuhud terhadap dunia, sedang mereka sendiri tidak zuhud, orang-orang takut kepada Allah sedang mereka sendiri tidak takut kepada Allah, mereka melarang manusia datang kepada para pejabat tetapi mereka sendiri justru mendatanginya.

Baca Juga : Sholat Jarang, Maksiat Jalan, Kok Rezeki Malah Lancar?

Mereka mementingkan dunia daripada akhiratnya. Mereka makan dengan modal pembicaraan mereka saja. Mereka mendekati orang-orang kaya dan tidak mau bergaul dengan orang-orang fakir.

Halaman :


Editor : Bsafaat