Umuh Muchtar Desak Laga Liga 1 2022/2023 Digelar Paling Lambat Pukul 4 Sore

Umuh Muchtar Desak Laga Liga 1 2022/2023 Digelar Paling Lambat Pukul 4 Sore
Saat ini, pertandingan pada malam hari mendapatkan sorotan setelah terjadi insiden yang menewaskan ratusan orang di Stadion Kanjuruhan. Umuh Muchtar memahami jadwal pada malam hari itu terjadi karena ada desakan dari pihak broadcaster Liga 1 2022/2023. Sayangnya, keamanan tidak terlalu dipikirkan. (dok)

INILAHKORAN, Bandung - Umuh Muchtar turut angkat bicara mengenai pertandingan malam hari di penyelenggaraan Liga 1 2022/2023

Saat ini, pertandingan pada malam hari mendapatkan sorotan setelah terjadi insiden yang menewaskan ratusan orang di Stadion Kanjuruhan. Umuh Muchtar memahami jadwal pada malam hari itu terjadi karena ada desakan dari pihak broadcaster Liga 1 2022/2023. Sayangnya, keamanan tidak terlalu dipikirkan. 

"Kenapa (pertandingan malam hari di Liga 1 2022/2023) harus dipaksakan? Karena ada salah satu perusahaan yang mendesak, suatu kepentingan yang minta malam. Tapi tidak dipikirkan keamanannya," ungkap Umuh Muchtar di Stadion Persib (Sidolig), Senin 3 Oktober 2022. 

Baca Juga : Umuh Pede Liga 1 Berlanjut

Umuh Muchtar membuktikan, awalnya Persib mendapatkan jadwal pertandingan pada malam hari. Namun, jadwal tersebut bisa diganti menjadi sore karena adanya desakan dari pihak keamanan. 

"Persib kalau main malem akan ditonton, mau di luar (away) atau di kandang. Ada Persib, Arema, Bali, Persiba, Persebaya anggap lah seperti itu. Kalau bisa, mereka ini main jam 4 atau jam 15.30 WIB itu sudah tepat," katanya. 

Pria berkumis tebal ini pun merasa pertandingan pada malam hari akan berdampak negatif juga pada pemainnya. Seperti pada kesehatannya. 

Baca Juga : Luis Milla Sebut Insiden di Stadion Kanjuruhan Malang Duka untuk Sepak Bola Dunia

"Setelah main selesai jam 10 atau 11an. Itu pasti enggak bisa tidur, bisa tidur jam 1, itu juga harus diperhitungkan. PSSI juga lihat, Liga juga lihat, harus cari aman, paling lambat jam 4 sore," tegasnya.*** (muhammad ginanjar)


Editor : Doni Ramdhani