Uwais, Kisah Manusia Penghuni Langit

Rasulullah SAW pernah bersabda bahwa ada seseorang yang akan menjadi penghuni langit. Siapakah dia yang memiliki keistimewaan tersebut?

Uwais, Kisah Manusia Penghuni Langit
Ilustrasi/Net

Rasulullah SAW pernah bersabda bahwa ada seseorang yang akan menjadi penghuni langit. Siapakah dia yang memiliki keistimewaan tersebut?

Karena begitu taat dan rasa sayangnya kepada ibundanya, laki-laki yang satu ini divonis oleh Utusan Allah SWT sebagai penghuni langitsehingga banyak para sahabat yang meminta didoakan olehnya.

Dialah Uwais Al Qarni.Beliau adalah seorang pemuda miskin yang tinggal di Yaman bersama ibunya yang sudah tua renta, lumpuh dan buta. Uwais tinggal dengan ibunya karena beliau tidak mempunyai lagi ahli keluarga. Beliau senantiasa merwat ibunya dengan penuh ketulusan dan kasih sayang serta mematuhi seluruh perintah ibunya.

Baca Juga : Dzikir Penangkal Gangguan Jin dan Sihir

Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, beliau bekerja menggembala kambing dan unta milik orang lain serta mendapatkan upah dari pekerjaan tersebut. Walaupun upah yang diterimanya hanya cukup untuk kebutuhan dirinya dan ibunya, namun ia tetap sabar dan senantiasa bersyukur kepada Allah SWT atas apa yang dianugrahkan kepadanya.

Apabila beliau mendapatkan upah yang berlebih, ia tak lupa untuk berbagi dengan orang-orang yang tidak mampu. Uwais juga dikenal sebagai sosok yang ahli ibadah.Dia selalu berpuasa di siang hari dan pada malam harinya ia selalu bermunajat kepada Allah SWT untuk memohon petunjuk dan beristighfar. Meski demikian, pemuda yang hidup semasa dengan Rasulullah SAW ini memiliki kecintaan yang sangat luar biasa kepada Rasulullah.

Ia selalu merasa bersedih hati jika mendengar orang-orang yang bercerita tentang pertemuan mereka dengan Baginda Rasul, karena memang dia belum pernah berjumpa sekalipun dengan Nabinya tersebut.

Baca Juga : Hanya Kerugian yang Menimpa Pemakai Sihir

Rasa rindu Uwais untuk bertemu dengan Nabi Muhammad SAW semakin lama semakin dalam. Beliau ingin sekali memandang wajah Rasulullah SAW dari dekat serta ingin mendengar suaranya. Namun, kecintaannya kepada ibunya juga sangat luar biasa, ia merasa tidak tega untuk meninggalkan ibunyaq untuk bertemu dengan Nabi.

Halaman :


Editor : Bsafaat