Warga Kota Bandung Mulai Resah, Masalah Sampah Tak Kunjung Tuntas

Kendati kebakaran TPAS Sarimukti telah padam, nyatanya belum mampu mengurai persoalan sampah di Kota Bandung.

Warga Kota Bandung Mulai Resah, Masalah Sampah Tak Kunjung Tuntas
Penumpukan sampah yang menggunung, hampir merata terjadi di tempat pembuangan sampah sementara (TPS). Salah satunya di TPS Kelurahan Merdeka, Kota Bandung yang terpaksa ditutup sementara lantaran sampah telah menggunung dan belum juga diangkut. (yuliantono)

INILAHKORAN, Bandung - Kendati kebakaran TPAS Sarimukti telah padam, nyatanya belum mampu mengurai persoalan sampah di Kota Bandung.

Penumpukan sampah yang menggunung, hampir merata terjadi di tempat pembuangan sampah sementara (TPS). Salah satunya di TPS Kelurahan Merdeka, Kota Bandung yang terpaksa ditutup sementara lantaran sampah telah menggunung dan belum juga diangkut.

Wiwi (40), warga Kelurahan Merdeka mengaku TPS di daerahnya sudah hampir sebulan ditutup. Sehingga menyulitkan masyarakat, untuk membuang sampah rumah tangga. Situasi ini juga menyebabkan timbulnya masalah baru, yakni pencemaran udara akibat tumpukan sampah.

Baca Juga : Pengamanan Teras Cihampelas Diperketat Pasca Pencurian

"TPS udah ditutup sekitar sebulanan, padahal biasanya setiap hari sampah di angkut, sekarang gak ada. padahal kalau udah penuh gini ganggu banget apalagi untuk warga sekitar apalagi baunya," ujarnya, Rabu 18 Oktober 2023.

Terlebih terhitung sejak 14 Oktober lalu hingga pekan depan, telah dipastikan tidak ada pengangkutan sampah di wilayahnya ke tempat pembuangan akhir. Sehingga membuat masyarakat resah, karena kebingungan harus mencari tempat pembuangan baru.

"Apalagi katanya dari tanggal 14 sampai 25 ini sampah gak akan di angkut, kita aja bingung mau buang kemana," ucapnya.

Baca Juga : Pemkot Bandung Tambah Lubang Pembuangan Sampah Organik di Tegalega

Situasi serupa juga dialami di TPS Jalan Ambon, Kota Bandung. Rahmat (47), pedagang di kawasan tersebut mengaku kebingungan karena sampah dan baunya cukup mengganggu aktivitas usahanya.

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani