20 Persen Warga Jabar Terima BLT BBM, Ridwan Kamil: Semoga Bantu Kurangi Beban Ekonomi

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengungkapkan hampir 20 persen penduduk Jawa Barat menerima manfaat Bantuan Langsung Tunai (BLT) Bahan Bakar Minyak (BBM). Dia berharap, bantuan tersebut dapat meringankan beban ekonomi masyarakat. 

20 Persen Warga Jabar Terima BLT BBM, Ridwan Kamil: Semoga Bantu Kurangi Beban Ekonomi
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengungkapkan hampir 20 persen penduduk Jawa Barat menerima manfaat Bantuan Langsung Tunai (BLT) Bahan Bakar Minyak (BBM). Dia berharap, bantuan tersebut dapat meringankan beban ekonomi masyarakat. /Humas Pemprov Jabar
INILAHKORAN, Bandung-Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengungkapkan hampir 20 persen penduduk Jawa Barat menerima manfaat Bantuan Langsung Tunai (BLT) Bahan Bakar Minyak (BBM). Dia berharap, bantuan tersebut dapat meringankan beban ekonomi masyarakat. 
Diketahui, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2020 lalu, populasi warga Jabar yaitu sebanyak 49,94 juta.
Adapun nominal BLT BBM tahap pertama ini sebesar Rp 500.000 per orang. Tahap dua sebesar Rp 300.000. 
"Tahap pertama ini Rp 500.000, dan tahap kedua Rp 300.000. Mudah-mudahan membantu mengurangi tekanan ekonomi. Di Jabar hampir 20 persen warga dibantu oleh BLT," ujar Ridwan Kamil, Selasa (20/9/2022).
Ridwan pun memantau proses pembagian BLT BBM, salah satunya di Kantor Pos, Jalan Lapangan Multiguna, Kota Bekasi, Selasa 20 September 2022. Menurut dia, sistem pembagian BLT di kantor pos yang melayani dua wilayah Kota dan Kabupaten Bekasi itu sudah canggih dan tak ada penumpukan antrean. 
"Saya diminta pemerintah pusat untuk mengawasi pembagian BLT. Saya lihat sistem pembagian BLT di sini sudah sangat canggih," katanya. 
Di mana setiap harinya, kantor pos tersebut dapat melayani sedikitnya 1.000 orang per hari untuk pengambilan BLT.  Setiap warga yang datang, diperiksa KTP dan kartu keluarga lebih dulu oleh petugas untuk diverifikasi sebelum bantuan diserahkan. 
"Di sini ada 1.000-an per hari bisa dilaksanakan. Tadi saya pantau ada yang bawa kartu keluarga, KTP dicek dulu, diverifikasi, mereka antre, lalu dibayar dan difoto," katanya. (riantonurdiansyah)***


Editor : JakaPermana