Akademisi: Penanganan Kejahatan Narkoba Harus Melibatkan Semua Pihak

Akademisi Universitas Syiah Kuala (USK) Dr M Adli Abdullah menyatakan kejahatan penyalahgunaan narkoba terus merajalela di wilayah Provinsi Aceh sehingga perlu penanganan yang komprehensif dengan melibatkan semua pihak yang berkepentingan.

Akademisi: Penanganan Kejahatan Narkoba Harus Melibatkan Semua Pihak
Ilustrasi (antara)

INILAH, Bandung - Akademisi Universitas Syiah Kuala (USK) Dr M Adli Abdullah menyatakan kejahatan penyalahgunaan narkoba terus merajalela di wilayah Provinsi Aceh sehingga perlu penanganan yang komprehensif dengan melibatkan semua pihak yang berkepentingan.

“Penanganan kejahatan narkoba harus melibatkan semua pihak yang berkepentingan, termasuk upaya pencegahan dan rehabilitasi yang berkesinambungan dan masif,” kata Adli Abdullah di Banda Aceh, Minggu.

Adli menjelaskan kejahatan narkotika telah dijadikan ladang bisnis yang menjanjikan sehingga berkembang pesat di tengah masyarakat daerah berjulukan Serambi Mekkah itu. Apalagi didukung dengan letak geografis Aceh sebagai pintu gerbang dari ujung barat.

Baca Juga : Mantan Plh Dirdik KPK Ardian Rahayudi meninggal dunia

Sangat disayangkan, kata Adli, penyalahgunaan narkotika tersebut menyasar generasi muda sehingga berimbas pada rusaknya mental baik fisik maupun psikis.

Penegakan hukum, kata Adli, seharusnya diharapkan mampu menjadi faktor penangkal terhadap peningkatan perdagangan gelap serta peredaran narkotika di tengah-tengah masyarakat.

“Tapi dalam kenyataannya justru semakin intensif dilakukan penegakan hukum, semakin meningkat pula peredaran serta perdagangan gelap narkotika tersebut belum dapat diredakan,” katanya.

Baca Juga : Kapolda Metro: Pendaftaran Daring Permudah Warga Ikut Vaksinasi Massal

Adli menilai hukuman yang didapatkan bandar dan pengedar narkoba selama ini belum memberikan efek jera bagi setiap orang, sehingga dengan demikian banyak lahir pelaku-pelaku atau bandar lainnya.

Halaman :


Editor : suroprapanca