Akselerasi Penerapan Kebiasaan Baru Pengelolaan Sampah, Pemkot Bandung Bentuk Satgas

Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terus mendorong, dan mengakselerasi tren positif pengelolaan dan pengolahan sampah di sumber pasca masa darurat sampah Kota Bandung berakhir.

Akselerasi Penerapan Kebiasaan Baru Pengelolaan Sampah, Pemkot Bandung Bentuk Satgas
Sekda kota Bandung Ema Sumarna

Ema menyebut, berbagai metode pengolahan sampah harus terus digencarkan dan disosialisasikan termasuk penanganan organik, anorganik, dan residu.

Selain itu, sampah'>pengelolaan sampah di sumber terus berjalan secara maksimal. Sampah organik diolah menggunakan Kang Empos, maggotisasi skala RW dan kelurahan, serta fasilitas pengolahan sampah organik skala kota, sehingga tidak dibuang ke TPS.

Termasuk optimalisasi kinerja dari kluster-kluster pengolahan sampah. Di antaranya kluster pendidikan, fasilitas kesehatan, perkantoran, pusat perbelanjaan, kepariwisataan, tempat ibadah, taman, pasar dan lingkungan masyarakat.

Baca Juga : Sebanyak 21 Tenaga Teknis PPPK Hasil Optimalisasi 2022 Resmi Dilantik

Namun kata ia, melihat kondisi TPA Sarimukti yang sudah overload dan hanya menerima sampah residu saja harus menjadi perhatian bersama.

"Perlu percepatan penanganan sampah mandiri dengan kebiasaan baru. Kinerja kluster harus optimal. Terutama kluster pasar dan masyarakat. Nanti harus terukur," ujar dia.

Ia juga terus mendorong hadirnya Kawasan Bebas Sampah (KBS) baru baik di tingkat RW, kelurahan bahkan kecamatan. Saat ini telah terdapat 329 RW KBS di Kota Bandung.

"Dengan adanya Satgas ini, mudah-mudahan kita punya pengalaman. Tinggal melanjutkan, Pemkot juga terus bergerak dengan optimal," ucapnya.


Editor : Ahmad Sayuti