Akselerasi Penerapan Kebiasaan Baru Pengelolaan Sampah, Pemkot Bandung Bentuk Satgas

Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terus mendorong, dan mengakselerasi tren positif pengelolaan dan pengolahan sampah di sumber pasca masa darurat sampah Kota Bandung berakhir.

Akselerasi Penerapan Kebiasaan Baru Pengelolaan Sampah, Pemkot Bandung Bentuk Satgas
Sekda kota Bandung Ema Sumarna

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bandung Dudy Prayudi memaparkan, ritasi sampah Kota Bandung ke Sarimukti terjadi fluktuasi dengan rata-rata 178 rit perhari atau 974 ton per hari dengan sisa kuota 3168 rit.

Ia menyebut sering terjadi antrean di TPA Sarimukti yang mengakibatkan banyak kendaraan yang menginap dan berdampak pada penumpukan di TPS.

"Kendala tersebut berimbas pada TPS. Dari 255 TPS, ada 13 TPS yang perlu pengangkutan intensif dan perlu penambahan 1-3 tronton untuk menyelesaikan pengangkutan," kata Dudy Prayudi.

Ia menuturkan, terjadinya situasi darurat sampah Kota Bandung dampak dari terbakarnya TPA Sarimukti tidak semata-mata dianggap sebagai musibah oleh Pemerintah Kota Bandung. Tetapi juga dimanfaatkan sebagai momentum untuk meningkatkan pengolahan sampah mandiri di masyarakat.

Pengelolaan sampah di sumber terus berjalan secara maksimal. Sampah organik diolah menggunakan Kang Empos, maggotisasi skala RW dan kelurahan, serta fasilitas pengolahan sampah organik skala kota, sehingga tidak dibuang ke TPS.

Dari 1.300 ton sampah harian Kota Bandung, sebanyak 934,5 ton dikirim ke TPA Sarimukti. Sebanyak 220,98 ton sampah dikelola secara mandiri dan 144,52 ton pengurangan sampah di sumber.

Pengurangan sampah di sumber tersebut, dari 9 kluster sampah'>pengelolaan sampah sudah dapat mengolah lebih dari 59,76 ton sampah.


Editor : Ahmad Sayuti