Anggarkan Rp 6,3 Miliar, Damkar KBB Tunggu Kedatangan Armada Baru

Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan, Kabupaten Bandung Barat (KBB) saat ini tengah menunggu kedatangan armada fire truck dan watter supplai yang baru.

Anggarkan Rp 6,3 Miliar, Damkar KBB Tunggu Kedatangan Armada Baru
Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan, Kabupaten Bandung Barat (KBB) saat ini tengah menunggu kedatangan armada fire truck dan watter supplai yang baru./Agus Satia Negara
INILAHKORAN, Ngamprah - Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan, Kabupaten Bandung Barat (KBB) saat ini tengah menunggu kedatangan armada fire truck dan watter supplai yang baru.
Pasalnya, kondisi armada fire truck dan watter supplai yang sudah tak layak digunakan.
Kepala Dinas Damkar dan Penyelamatan, KBB, Meidi mengatakan, selain sudah berusia tua, armada yang ada juga sudah banyak yang rusak, sehingga membutuhkan anggaran besar untuk perawatannya. 
"Kami sedang menunggu kedatangan armada baru untuk menggantikan armada yang lama," katanya kepada wartawan.
Ia menjelaskan, saat ini proses pengadaan armada tersebut sudah dalam proses lelang dan jika tidak ada kendala sebelum akhir tahun arnadanya sudah datang.
"Tahun ini kami mendapatkan alokasi anggaran untuk pengadaan armada damkar untuk menggantikan armada lama. Totalnya ada empat unit dengan anggaran sekitar Rp 6,3 miliar," jelasnya.
Ia menyebutkan, empat unit armada yang dipesan itu terdiri dari mobil komando/rescue, satu mobil water supplai, dan dua mobil fire truck. 
"Semua armada itu memiliki spesifikasi dan dirancang khusus sesuai dengan yang dibutuhkan Damkar. Bahkan bisa jadi merupakan yang pertama dan terbaik se-Indonesia," sebutnya.
Rencananya, terang dia, jika unit armada itu sudah datang maka satu unit fire truck akan ditempatkan untuk mengcover wilayah Kecamatan Gununghalu dan Rongga. 
"Satu fire truck, mobil komando, dan mobil water supplai ditempatkan di Mako Damkar Kota Baru," terangnya.
"Kemudian kalau untuk mobil rescue yang lama akan ditempatkan di Poswil Damkar Lembang," tandasnya.*** (agus satia negara).


Editor : JakaPermana