Angka Kematian Pasien Covid-19 Isoman Sentuh 52 Kasus

Dalam dua pekan terakhir, tercatat 52 orang warga Kota Bogor yang menjalani isolasi mandiri (isoman) karena terpapar Covid-19 meninggal dunia. 

Angka Kematian Pasien Covid-19 Isoman Sentuh 52 Kasus
Foto: Rizki Mauludi

INILAH, Bogor - Dalam dua pekan terakhir, tercatat 52 orang warga Kota Bogor yang menjalani isolasi mandiri (isoman) karena terpapar Covid-19 meninggal dunia. 

"Sejak Pemkot membuka layanan hotline untuk melakukan pemulasaran jenazah Covid-19, kita sudah menangani 52 pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia saat menjalani isoman di kediamannya masing-masing. Kemarin, ada 8 jenazah dalam satu hari," kata Ketua Koordinator Pemulasaraan Jenazah Covid-19 Kota Bogor non-RS Rino Indira Gusniawan, Rabu (14/7/2021).

Dia menuturkan, selama masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat itu Tim Pemulasaran dibantu Polmas Bogor Raya, BPBD, PC NU, Baznas, Masjid Agung, bersama pihak-pihak lainnya dalam menangani jenazah yang meninggal saat isoman

Baca Juga : Penurunan Mobilitas Masyarakat Kota Bogor Salah Satu Terbaik di Jawa Barat

"Meski kasus kematian karena isoman terus meningkat di Kota Bogor, sejauh ini pihaknya masih dapat menanganinya baik dari sisi pemulasaran atau saat pemakaman jenazah. Alhamdulillah masih kami bisa tangani, pekan kemarin kami juga melatih masyarakat tata cara pemulasaran pasien Covid-19," jelas Dirut Perumda Tirta Pakuan itu.

Rino menambahkan, banyaknya relawan sangat membantu Pemkot Bogor ketika terjadi warga meninggal dunia karena terpapar Covid-19. Selain menyiapkan ketersediaan liang lahat di empat TPU yang ditunjuk khusus Covid-19, dirinya juga harus memastikan ketersediaan peti jenazah.

"Sampai hari ini kami telah menyiapkan 70 peti jenazah," tambahnya.

Baca Juga : Inilah Cara Humanis Satpol PP Kota Bogor Tertibkan Pedagang Saat PPKM Darurat

Sementara itu, Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim menjelaskan tingginya kasus kematian pasien isoman karena pada umumnya karena kondisi penurunan saturasi oksigen sehingga nyawanya tidak terselamatkan.

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani