Angka Stunting di Cimahi Mencapai 2.890 Kasus, Dinkes: Perlu Ada Penerapan Strategi dari Hulu ke Hilir

Persoalan kasus stunting di Kota Cimahi masih menjadi pekerjaan rumah yang belum bisa dirampungkan Pemkot Cimahi.

Angka Stunting di Cimahi Mencapai 2.890 Kasus, Dinkes: Perlu Ada Penerapan Strategi dari Hulu ke Hilir
Berdasarkan data elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-Ppgbm) tahun 2023, data stunting di Kota Cimahi sebesar 9,4 persen atau sejumlah 2.890 balita dalam kondisi stunting. (ilustrasi/net)

"Jadi, strategi kita entaskan dari hulu mulai dari bagaimana kita menyiapkan remaja putrinya terlebih dahulu," ujarnya.

Menurutnya, saat remaja putri akan menikah, perlu dipastikan calon pasangan tersebut telah menjalani pemeriksaan kesehatan oleh Dinkes dan instansi terkait lainnya.

"Kemudian pada saat hamil, nantinya dia harus rajin berobat ke Puskesmas atau Fasyankes lainnya, sehingga dari hulu ke hilir bisa terselesaikan dengan baik," tuturnya.

Baca Juga : BPOM Bandung Awasi Penjualan Parcel Kedaluarsa

Selain itu, Mulyati menekankan pentingnya pemahaman mengenai stunting bagi calon pengantin. Mereka harus tahu bahwa stunting memiliki banyak faktor penyebab yang perlu dipahami. Sehingga, perlu penyelesaian terhadap berbagai permasalahan terkait stunting.

"Contohnya, pada saat ibu hamil konsumsi gizinya harus baik dan lain-lain," ungkapnya.

Meski begitu, pihaknya mengakui ada sejumlah kendala dalam mengentaskan persoalan stunting di Kota Cimahi. Salah satunya, ketidakjelasan dalam pemberian program Pemantauan Tumbuh Kembang yang masih belum mencakup secara tepat identifikasi secara spesifik berdasarkan nama dan alamat.

Baca Juga : Polisi Tindak Puluhan Ribu, Pelanggar Laju Lintas Selama OPS Keselamatan Lodaya

"Kami masih fokus pada verifikasi data yang paling penting itu. Karena data yang baik bisa membuat kebijakan yang baik," ucapnya. (agus satia negara)


Editor : Doni Ramdhani