Angka Stunting di Cimahi Mencapai 2.890 Kasus, Dinkes: Perlu Ada Penerapan Strategi dari Hulu ke Hilir

Persoalan kasus stunting di Kota Cimahi masih menjadi pekerjaan rumah yang belum bisa dirampungkan Pemkot Cimahi.

Angka Stunting di Cimahi Mencapai 2.890 Kasus, Dinkes: Perlu Ada Penerapan Strategi dari Hulu ke Hilir
Berdasarkan data elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-Ppgbm) tahun 2023, data stunting di Kota Cimahi sebesar 9,4 persen atau sejumlah 2.890 balita dalam kondisi stunting. (ilustrasi/net)

INILAHKORAN, Cimahi - Persoalan kasus stunting di Kota Cimahi masih menjadi pekerjaan rumah yang belum bisa dirampungkan Pemkot Cimahi.

Berdasarkan data elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-Ppgbm) tahun 2023, data stunting di Kota Cimahi sebesar 9,4 persen atau sejumlah 2.890 balita dalam kondisi stunting.

Sedangkan pada tahun 2022, angka stunting di Kota Cimahi mencapai 2.928. Sedangkan berdasarkan Survey Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022 menunjukkan prevalensi stunting Kota Cimahi sebesar 16.4 persen.

Baca Juga : Jelang Mudik Lebaran, Dishub Kota Bandung Gelar Ramp Check Hingga Rekayasa Jalan

"Meski begitu, ini tetap menjadi fokus bersama kita untuk mencegah terjadinya kasus stunting baru," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cimahi, Mulyati kepada wartawan.

Pihaknya berharap, angka stunting tidak terus bertambah. Oleh karena itu, pihaknya melakukan verifikasi dan validasi data untuk memantau persoalan stunting di Kota Cimahi.

Mulyati menilai, penanganan persoalan stunting di Kota Cimahi ini tidak hanya menjadi tanggungjawab Dinkes dan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) saja, melainkan dibutuhkan partisipasi aktif semua pihak.

Baca Juga : Kasus DBD Meningkat, Dinkes Kota Cimahi Sebut Okupansi Tempat Tidur di RS Penuh

Selain itu, perlu adanya penerapan strategi penanggulangan stunting. Terutama, di tingkat kebijakan Pemkot Cimahi yang menekankan penyelesaian masalah di hulu, sekaligus memperhatikan upaya penanganan di hilir.

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani