Antisipasi Peningkatan limbah Covid-19, Jasa Medivest Tambah Kendaraan Pengangkut Limbah Medis

Limbah B3 (bahan berbahaya dan beracun) infeksius di Jawa Barat (Jabar) dan provinsi lain berpotensi meningkat seiring terjadinya lonjakan kasus COVID-19 pascalibur Lebaran. 

Antisipasi Peningkatan limbah Covid-19,  Jasa Medivest Tambah Kendaraan Pengangkut Limbah Medis
foto: Humas Pemprov Jabar

Olivia melaporkan, sepanjang tahun 2020, PT Jasa Medivest sudah menangani 730 ton limbah COVID-19 di sejumlah provinsi. Sedangkan dari Januari 2021-Mei 2021, PT Jasa Medivest telah menangani 337,7 ton limbah medis COVID-19. 

Selain Jabar, PT Jasa Medivest juga menangani limbah COVID-19 dari DKI Jakarta, Maluku, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), Jambi, Bali, dan Yogyakarta. 

“Limbah COVID-19 kami pastikan jadi prioritas untuk dimusnahkan secara mumpuni melalui dua mesin berteknologi insinerasi yang ramah lingkungan, mampu memusnahkan 500 kilogram limbah B3 infeksius per jamnya untuk masing-masing kapasitas insinerator," ucapnya. 

Baca Juga : PPKM Skala Mikro Jabar Kemungkinan Besar Diperpanjang

"Kami juga pastikan pengelolaan residu hasil bakarnya sampai pada pihak pengelola sanitary landfill yang berizin. Semuanya tercatat pada neraca limbah yang secara rutin kami laporkan pada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia,”imbuhnya. 

PT Jasa Medivest berkomitmen untuk mengelola limbah B3 Infeksius secara mumpuni. Hal ini diawali dengan upaya minimalisir risiko sentuhan fisik pada proses pengangkutan limbah dengan penyediaan wheeled bin/wadah beroda pada setiap fasyankes yang bekerja sama. 

Petugas operasional mengenakan Alat Perlindungan Diri (APD) melakukan disinfeksi limbah pada Tempat Penyimpanan Sementara (TPS) Fasyankes, kemudian membawa limbah COVID-19 ke Plant Dawuan.  

Halaman :


Editor : JakaPermana