Atalia Dinyatakan Sembuh dari COVID-19 Setelah 21 Hari Karantina Mandiri

Ketua TP-PKK Provinsi Jawa Barat (Jabar) Atalia Praratya Ridwan Kamil sudah dinyatakan pulih dari COVID-19. Ia membutuhkan waktu 21 hari untuk terbebas dari ancaman COVID-19 sejak dinyatakan positif pada 17 April 2021. Kesembuhan Atalia disampaikan langsung oleh Gubernur Jabar Ridwan Kamil.

Atalia Dinyatakan Sembuh dari COVID-19 Setelah 21 Hari Karantina Mandiri
humas pemprov jabar

"Kang Emil sering menghibur saya. Buat tulisan cinta di kaca pakai lipstick atau nari-nari gaya Michael Jackson. Anak-anak juga suka menghibur meski dibatasi kaca. Itu benar-benar bisa buat bahagia," imbuhnya. 

Atalia pun bersyukur setelah dinyatakan negatif COVID-19. Keberhasilan melawan COVID-19 yang ada dalam tubuhnya tidak terlepas dari kepatuhan menjalani isolasi mandiri, rutin mengikuti saran dokter, mengonsumsi berbagai jenis obat, berjemur, berpikir positif, dan berbahagia. 

Selama menjalani isolasi mandiri, Atalia tetap melakukan berbagai kegiatan. Salah satunya melantik Ketua TP-PKK dan Ketua Dekranasda Kabupaten Bandung dan Kabupaten Tasikmalaya. Selain itu, ia juga mengikuti acara Buka Bersama On The Screen (BUBOS) 5. Kegiatan itu ia ikuti secara virtual. 

Baca Juga : Ridwan Kamil: Seluruh jenis mudik di Jabar dilarang

Atalia meminta masyarakat Indonesia, khususnya Jabar, untuk tidak menganggap remeh COVID-19. Meski gejala yang ia alami termasuk gejala ringan, pengalaman menjadi penyintas COVID-19 sangat menyiksa. 

Kedisiplinan menerapkan protokol kesehatan berlaku juga bagi masyarakat yang sudah menjalani vaksinasi COVID-19. Sebelum dinyatakan positif COVID-19, Atalia pun sudah mendapat dosis kedua vaksin COVID-19. 

"Jangan anggap remeh COVID-19. Siapa saja bisa kena di mana dan kapan saja, dan perjuangan untuk sembuh tidak mudah. Semua harus aware dengan menerapkan protokol kesehatan," tuturnya. 

Menjelang Idulfitri, Atalia mengimbau masyarakat untuk tidak mudik dan tidak piknik sebagai upaya mencegah penularan COVID-19. Sebab, saat sudah terinfeksi, perang melawan COVID-19 bukan hanya soal menjaga jarak, memakai masker, dan rajin mencuci tangan, tetapi juga kemampuan daya tahan tubuh. 


Editor : JakaPermana