Ridwan Kamil: Seluruh jenis mudik di Jabar dilarang

Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil atau Kang Emil mengatakan seluruh jenis kegiatan mudik Lebaran tahun 2021, termasuk mudik lokal di kawasan aglomerasi di wilayah Jabar (Bogor, Depok, Bekasi atau Bodebek dan Bandung Raya) dilarang.

Ridwan Kamil: Seluruh jenis mudik di Jabar dilarang

INILAH, Bandung,- Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil atau Kang Emil mengatakan seluruh jenis kegiatan mudik Lebaran tahun 2021, termasuk mudik lokal di kawasan aglomerasi di wilayah Jabar (Bogor, Depok, Bekasi atau Bodebek dan Bandung Raya) dilarang.

"Contohnya orang yang tinggal di Kota Cimahi kerja di Bandung, itu tidak akan dirazia atau disekat namun tidak boleh dijadikan alasan untuk mudik. Kami dari satgas akan melakukan upaya juga, memilah-milah mana yang terlihat beberengkes, gayanya mau mudik maka itu yang kita larang," kata Kang Emil di Kota Bandung, Jumat (7/5/2021)

Orang nomor satu di Provinsi Jabar ini menekankan tidak ada lagi istilah mudik lokal di Jawa Barat, baik di kawasan aglomerasi maupun yang bukan kawasan aglomerasi.

Baca Juga : Wakpolda Jabar Tinjau Operasi Ketupat Lodaya 2021 di Kota Bogor

Hal tersebut, kata Kang Emil diharapkan bisa ditindaklanjuti oleh pemerintah di tingkat kabupaten dan kota yang ada di Jawa Barat.

"Mudik pada intinya dilarang, tidak ada istilah mudik lokal. Kita koreksi semua jenis mudik, mau di aglomerasi mau interaglomerasi, interkota, interprovinsi, itu juga dilarang," kata dia.

Menurut Kang Emil pergerakan di kawasan aglomerasi, yakni antardaerah dalam satu kawasan, hanya diperbolehkan untuk kegiatan ekonomi dan jika ada yang lolos mudik akan dilakukan pemberlakuan isolasi mandiri oleh satgas setempat.

Baca Juga : Pemda Provinsi Jabar Antisipasi Penyalahgunaan Momen Lebaran untuk Terima Gratifikasi

"Seperti dari Kota Cimahi terus dia mungkin ke Kabupaten Bandung karena tidak banyak penyekatan seperti yang umum, maka di kampungnya isolasi mandiri lima hari, ini akan kita jadikan andalan kita dalam memastikan tidak terjadinya penyebaran," katanya.

Halaman :


Editor : Ghiok Riswoto