Beratkah Ungkapkan Rasa Sayang pada Keluarga Kita?

YA, aku memang mencintainya. Aku mencintainya mengalahkan cinta seseorang kepada kekasihnya. Bahkan manakah cinta orang-orang yang jatuh cinta dibanding cintaku ini?

Beratkah Ungkapkan Rasa Sayang pada Keluarga Kita?
Ilustrasi/Net

Kalimat dan ungkapan yang indah, bukankah begitu? Bukankah kita berharap kalimat dan ungkapan seperti ini dikatakan kepada kita? Bukankah setiap kita berangan-angan mengatakan kalimat-kalimat seperti ini kepada orang-orang yang dicintainya? Akan tetapi kenapa kita tidak atau jarang mendengarnya?

Penyebabnya adalah kebiasaan. Barangsiapa yang membiasakan lisannya mengucapkan kata-kata yang lembut, berat baginya untuk meninggalkannya, begitu pula sebaliknya.

Orang yang terbiasa memanggil istrinya dengan kata "kekasihku" sulit baginya memanggil istrinya seperti sebagian orang memanggil istrinya, Hei ..hai ..". atau "Kau .." & lain sebagainya.

Baca Juga : Cinta Membuatnya Melepas Harta

Barangsiapa yang terbiasa memulai ucapannya kepada anaknya, "Ananda, Anakku, Putriku" tidak seperti sebagian lain yang mengatakan, "Bongak .. jahat ..setan!" maka ia berat mengucapkan selain itu.

Kenapa kita tidak bisa mengucapkan satu ungkapan cinta saja kepada anak-anak kita, ibu kita, dan keluarga kita? Jika adapun kalimat tersebut keluar dengan malu-malu. Kenapa lisanmu terkunci di dekat istrimu atau dihadapan ayah dan ibumu, sedangkan di hadapan temanmu, kata-katamu begitu mesra?

Biasakanlah, misalnya mengucapkan kepada ibumu, "Ibu, doakan kami. Apakah ibu ingin titip sesuatu agar ananda beli sebelum ananda berangkat?"

Biasakanlah mengucapkan kepada anakmu kata-kata (sayangku, anakku) dan apabila ia mengambilkan sesuatu untukmu seperti segelas air katakana kepadanya Jazakallah atau ungkapan terima kasih.


Editor : Bsafaat