Berkurban untuk Mencapai Ketakwaan

SEBAGIAN orang memiliki kelebihan harta yang sebenarnya sudah bisa berqurban dengan satu ekor kambing atau 1/7 sapi secara patungan.

Berkurban untuk Mencapai Ketakwaan
Ilustrasi/Antara Foto

"Rasulullah shallallaahu alaihi wa sallam berkurban dengan dua ekor kambing kibasy putih yang telah tumbuh tanduknya. Anas berkata : "Aku melihat beliau menyembelih dua ekor kambing tersebut dengan tangan beliau sendiri. Aku melihat beliau menginjak kakinya di pangkal leher kambing itu. Beliau membaca bismillah dan bertakbir." (HR. Bukhari no. 5558 dan Muslim no. 1966)

Kaum muslimin pun bersepakat (berijma) akan disyariatkannya kurban. (Fiqhul Udhiyah, hal. 8)

Hikmah Berkurban

Baca Juga : Doa Sapu Jagat di Hari Tasyrik

1- Kurban dilakukan untuk meraih takwa. Yang ingin dicapai dari ibadah kurban adalah keikhlasan dan ketakwaan, bukan hanya daging atau darahnya. Allah Taala berfirman,

"Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya." (QS. Al Hajj: 37)

Kata Syaikh As Sadi mengenai ayat di atas, "Ingatlah, bukanlah yang dimaksudkan hanyalah menyembelih saja dan yang Allah harap bukanlah daging dan darah kurban tersebut karena Allah tidaklah butuh pada segala sesuatu dan Dialah yang pantas diagung-agungkan. Yang Allah harapkan dari kurban tersebut adalah keikhlasan, ihtisab (selalu mengharap-harap pahala dari-Nya) dan niat yang sholih. Oleh karena itu, Allah katakan (yang artinya), "Ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapai ridho-Nya". Inilah yang seharusnya menjadi motivasi ketika seseorang berkurban yaitu ikhlas, bukan riya atau berbangga dengan harta yang dimiliki, dan bukan pula menjalankannya karena sudah jadi rutinitas tahunan. Inilah yang mesti ada dalam ibadah lainnya. Jangan sampai amalan kita hanya nampak kulit saja yang tak terlihat isinya atau nampak jasad yang tak ada ruhnya." (Taisir Al Karimir Rahman, hal. 539).

2- Kurban dilakukan dalam rangka bersyukur kepada Allah atas nikmat hayat (kehidupan) yang diberikan.


Editor : Bsafaat