Bima : Kemerdekaan Momentum Melangkah Maju

Wali Kota Bogor, Bima Arya bersama forum komunikasi pimpinan daerah (Forkompinda) Kota Bogor, tokoh lintas agama dan masyarakat mensyukuri kemerdekaan Republik Indonesia (RI) dengan kegiatan doa bersama.

Bima : Kemerdekaan Momentum Melangkah Maju

INILAHKORAN, Bogor - Wali Kota Bogor, Bima Arya bersama forum komunikasi pimpinan daerah (Forkompinda) Kota Bogor, tokoh lintas agama dan masyarakat mensyukuri kemerdekaan Republik Indonesia (RI) dengan kegiatan doa bersama.

Bima menyampaikan, esensi dari kemerdekaan adalah pintu gerbang menuju Indonesia yang bersatu, adil, makmur dan sejahtera.

"Sejatinya kemerdekaan adalah momentum bagi kita semua untuk terus bergerak ke depan melangkah maju. Melaju untuk Indonesia yg semakin maju. Kita boleh optimis, kita harus sangat optimis, Indonesia hari ini jauh lebih maju dari lima tahun yang lalu, 10 tahun yang lalu, 15 atau bahkan 20 tahun yang lalu," ungkap Bima kepada wartawan pada Jum'at (18/8/2023).

Baca Juga : Remisi HUT ke-78 RI, Tujuh Orang Warga Binaan Langsung Bebas di Balai Kota Bogor 

Bima melanjutkan, posisi ekonomi di Indonesia, Jawa Barat dan Kota Bogor membaik, begitupun dengan kesejahteraan. Tantangan ke depan untuk terus maju dan bergerak adalah tidak ada kata mundur.

"Kalau mundur berarti mengkhianati cita-cita proklamasi. Kalau tidak bergerak maju berarti bertentangan dengan semangat proklamasi. Kalau ekonomi mundur, kalau kesejahteraan mundur, kalau demokrasinya juga mundur berarti tidak sejalan, tidak senapas, tidak sejiwa dengan tujuan proklamasi," tegasnya.

Bima menjelaskan, Kota Bogor pernah mendapat julukan kota intoleran. Tapi, saat ini dengan tegas Bima mengatakan bahwa Bogor bangga karena menjadi satu dari seluruh kota di Indonesia yang terbaik dalam hal toleransi.

Baca Juga : Mendagri Beri Lampu Hijau, Iwan Setiawan Segera jadi Bupati Bogor Definitif 

"Karena kebersamaan kita, karena peran tokoh agama, karena Forkopimda ada di depan setiap ada hal yang mengganggu kebersamaan kita. Jadi tantangan ke depan tidak boleh mundur lagi, tidak lagi ada kata-kata yang membuat kota ini dicap kota intoleran," jelasnya.

Halaman :


Editor : Ahmad Sayuti