Bima Minta Fokuskan Dahulu Pemahaman Siswa tentang Covid-19

Sebanyak sembilan sekolah dari jenjang sekolah menengah pertama (SMP) melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) untuk pertama kalinya.

Bima Minta Fokuskan Dahulu Pemahaman Siswa tentang Covid-19
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto. (rizki mauludi)

INILAH, Bogor - Sebanyak sembilan sekolah dari jenjang sekolah menengah pertama (SMP) melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) untuk pertama kalinya di Kota Bogor pada Senin (31/5/2021). Bagi pelajar SD dan SMA, dijadwalkan kembali ke kelas pada akhir Juni mendatang.

"PTM tapi belum full materi, kami fokuskan dulu kepada sosialisasi tentang Covid-19," ungkap Wali Kota Bogor Bima Arya, usai menyambangi SMPN 15 Kota Bogor.

Bima juga mengatakan, sebelum diminta menaati protokol kesehatan (prokes) maka harus ada pemahaman tentang Covid-19. Untuk itu, dirinya mengaku memberikan penjelasan sederhana betapa berbahayanya jika tidak mentaati prokes.

Baca Juga : 29 Warga GM 1 Dinyatakan Sembuh, 65 Pasien Positif Covid-19 Masih Dirawat

"Kemudian, fase berikutnya ketika semua siswa sudah memahami dan menerapkan adaptasi kebiasaan baru di tengah pandemi Covid-19, baru fokus kepada materi dengan membatasi jam pembelajaran saat melaksanakam PTM. Itu pun terbatas, satu hari tiga jam dan kapasitasnya tidak maksimal," terangnya.

Bima juga meminta, kepada pihak sekolah agar selalu memonitor seluruh siswanya, termasuk oleh orang tuanya. Agar memastikan siwa yang mengikuti PTM dalam kondisi sehat, dan tidak sedang sakit.

"Jika ada gejala langsung ada tindakan, dan diminta tidak hadir dulu ke sekolah. Sekolah harus memiliki data, siapa saja anak-anak yang menggunakan angkutan umum ke sekolah. Tadi sebagian besar saya lihat jalan kaki, dan dijemput menggunakan motor hanya satu dua yang menggunakan angkot dan itupun kita akan atensi khusus," tutur Bima.

Baca Juga : Uji Coba PTM di Kota Bogor, Disdik: Baru Tingkat SMP yang Bisa Berjalan 

Bima membeberkan, selain persiapan teknis, sekolah juga harus sudah siap dengan fasilitas penunjang prokes, sehingga ketika ada kejadian maka sudah tidak bingung karena memiliki ruangan isolasi.

Halaman :


Editor : suroprapanca