Bogor Menuju Smart City, Bima Arya Tekankan Tiga Panduan

Wali Kota Bogor Bima Arya menekankan tiga panduan gerakan menuju Smart City. Berbicara Smart City harus berpedoman pada tiga dimensi utama, yakni efisiensi, transparansi dan kolaborasi sebagai guidance atau panduan.

Bogor Menuju Smart City, Bima Arya Tekankan Tiga Panduan
Wali Kota Bogor Bima Arya menekankan tiga panduan gerakan menuju Smart City. Berbicara Smart City harus berpedoman pada tiga dimensi utama, yakni efisiensi, transparansi dan kolaborasi sebagai guidance atau panduan./Rizki Mauludi
INILAHKORAN, Bogor - Wali Kota Bogor Bima Arya menekankan tiga panduan gerakan menuju Smart City. Berbicara Smart City harus berpedoman pada tiga dimensi utama, yakni efisiensi, transparansi dan kolaborasi sebagai guidance atau panduan.
"Smart City bagai rimba belantara jika kita tidak memiliki guidances, tidak akan kemana-mana, hanya berputar-putar dan terjebak dalam perangkap para vendor yang memiliki kepentingan. Dengan cara yang smart bisa meminimalkan penggunaan APBD tapi manfaatnya ada," ungkap Bima Arya pada Rabu (5/10/2022) sore.
"Pada intinya kami merasa masih banyak yang harus dibenahi tetapi disisi lain cukup banyak ikhtiar kami memastikan bahwa Smart City is not just CCTV, tetapi harus membantu dan mensejahterakan warga," terang Bima.
Bima melanjutkan, guidance selanjutnya terkait Smart City, Smart City bagian dari tiga identitas utama Kota Bogor, selain Green dan Heritage City. Program-program prioritas yang digagas Presiden, Pemkot Bogor diturunkan ke dalam kebijakan-kebijakan yang menjadi enam komponen Smart City
"Menerjemahkan perintah presiden untuk meningkatkan produksi komponen dalam negeri dengan mengenalkan program-program yang langsung bisa di aplikasikan, diantaranya panduan pemakaian local pride," tuturnya.
Bima menekankan, Smart City merupakan proses yang panjang untuk terus menyempurnakan dan memperbaharui. Tantangan terbesar dari Smart City adalah berpacu dengan perubahan dan beradaptasi dengan melakukan inovasi yang ditunjang dengan SDM yang harus disiapkan secara maksimal melalui kolaborasi dengan banyak pihak. 
"Banyak sekali variabel yang perlu diperhatikan. Namun yang paling penting adalah bagaimana membangun sistem yang kondusif bagi inovasi dan kolaborasi serta dipastikan berlanjut melalui dasar hukum yang dimiliki," jelasnya.
Bima membeberkan, catatan-catatan yang disampaikan para asesor menjadi hal yang akan diperbaiki secara substantif untuk menguatkan langkah Kota Bogor menuju smart city. 
"Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) juga kemarin sudah menggelar evaluasi Program Gerakan Menuju Kota Cerdas (Smart City) Tahun 2022 bagi Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor secara virtual," pungkasnya.*** (Rizki Mauludi)


Editor : JakaPermana