Pencopotan Jabatan Toto Bukan Dilandasi Manuver Dukung Bamsoes

Pencopotan Toto Sunarto dari kursi Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Golkar Kota Cirebon sempat dikaitkan dengan manuver yang dilakukannya mendukung Bambang Soestyo (Bamsoet) untuk menjadi ketua umum (ketum). 

Pencopotan Jabatan Toto Bukan Dilandasi Manuver Dukung Bamsoes
Dedi Mulyadi. (Antara Foto)

INILAH, Bandung-Pencopotan Toto Sunarto dari kursi Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Golkar Kota Cirebon sempat dikaitkan dengan manuver yang dilakukannya mendukung Bambang Soestyo (Bamsoet) untuk menjadi ketua umum (ketum).

Hal tersebut dibantah keras oleh Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi, saat konferensi pers di Kantor DPD Partai Golkar Jabar, Jalan Maskumambang, Kota Bandung, Selasa (9/7/2019).

Dedi mengatakan pencopotan jabatan Toto bukan dilandasi oleh manuver yang dilakukan oleh Toto. Pihaknya memiliki tiga alasan memecat Toto. Di antaranya terkait adanya laporan dana partai 2018 yang tidak digunakan sebagaimana mestinya. Bahkan, Dedi mengaku memiliki bukti berupa surat penerimaan kwitansi dari bendahara yang dilakukan oleh yang bersangkutan. 

"Yang kedua dana saksi tidak sampai semuanya hanya sampai di dapil-nya menurut laporan dari para pihak," ujar Dedi.

Selain itu, pemecatan Toto pun berdasarkan permintaan dari lima Pimpinan Kecamatan Partai Golkar Kota Cirebon yang disampaikan melalui surat bertanggal 18 Juni 2019. 

Lebih lanjut, Dedi katakan, secara otentik Toto pun masih mendukung Airlangga untuk melanjutkan kepemimpinan di Partai Golkar. Bukti tersebut tampak dari surat penyataan dukungan yang sudah ditandatanganinya. Bahkan, surat hasil rapat pleno DPD Partai Golkar Kota Cirebon itu dibubuhi stempel resmi. 

"Dan belum mencabut sampai hari ini kalau mengenai dukungan," katanya.

Halaman :


Editor : Bsafaat