Bulan Sya'ban, Bulan Diangkatnya Amalan

SAAT ini kita sedang berada di bulan Syaban, atau dalam istilah penanggalan Jawa disebut Ruwah. Satu bulan sebelum tiba bulan mulia yang dirindukan, yaitu bulan suci Ramadhan. Syaban, meski sering terabaikan karena diapit oleh dua bulan yang mulia yaitu Rojab,l yang menjadi sorotan, karena termasuk salah satu dari empat bulan suci (bulan haram), dan Ramadhan, ternyata ada momentum luar biasa yang terjadi di bulan ini.

Bulan Sya'ban, Bulan Diangkatnya Amalan
Ilustrasi/Net

"Aku ingin, saat amalku diangkat, aku dalam keadaan berpuasa" Penjelasan yang sama juga beliau utarakan saat beliau shallallahualaihi wasallam menerangkan alasan puasa di hari Senin dan Kamis.

Demikian pula para Salafussholih dahulu, mereka selalu ingin tampil lebih baik, lebih istimewa di hadapan Allah, saat moment pengangkatan amal. Sampai-sampai mereka khawatir jika keadaan mereka saat itu tidak sedang baik. Ibnu Rajab dalam Latho-iful Maarif menyebutkan kisah sebagian Tabiin, yang setiap hari Kamis menangis curhat kepada istrinya, demikian pula sebaliknya Sang Istri menangis dipangkuan suaminya, seraya berkata, "Hari ini amalan kita dilaporkan kepada Allah." (Lihat : Latho-iful Maarif hal. 191)

Sekian. Wallahualam bis showab. [Ustadz Ahmad Anshori/Alumni Universitas Islam Madinah, Pengajar di PP Hamalatul Quran Yogyakarta]

Halaman :


Editor : Bsafaat