BUMD Agro Jabar Turut Andil Mencetak Pembudidaya Ikan Milenial

Program Petani Milenial Juara yang dicanangkan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil telah dimulai sejak satu bulan lalu. Bersamaan dengan itu, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Jawa Barat pun mulai menjalankan Program Pembudidaya Ikan Milenial (PIM).

BUMD Agro Jabar Turut Andil Mencetak Pembudidaya Ikan Milenial

Kelebihan PIM menurutnya para petambak bisa multitasking, karena tidak harus setiap jam mengurusi tambak. Sisanya, peserta PIM bisa melakukan kegiatan positif lain. “Prosesi menanam ikan itu enak banget, dulu saya arsitek tiap jam harus narik garis. Pembudidaya yang penting aman dan terkendali,” katanya.

Sementara itu, Direktur PT Agro Jabar Kurnia Fajar mengatakan model bisnis yang dirumuskan DKP Jabar adalah menggandeng pihaknya sebagai off taker.

Selain itu, sekaligus investor pembangunan capex (capital expenditure) berupa Kolam Bioflok (beserta aerator dan peralatan Pembudidaya Ikan lainnya) dengan mekanisme pemanfaatan Barang Milik Daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Baca Juga : KPK Panggil Empat Anggota DPRD Jabar Terkait Kasus Proyek Indramayu

“Kemudian Penyediaan Opex : bibit, pakan, obat-obatan, listrik, dan operasional lainya  menggunakan KUR dari BJB,” katanya.

Kurnia juga memastikan bahwa BUMD yang dia pimpin sudah melangkah lebih awal untuk menggenjot usaha di sektor pangan dari mulai melon, jahe hingga rencana peluncuran beras Juara pasca Lebaran mendatang.

Dalam program PIM pihaknya akan berdiri di ujung sebagai offtaker. “Kami bergerak. Alhamdulillah kurang dari satu hari kami bisa mewujudkan model bisnis bersama Dinas Kelautan dan Perikanan,” katanya.

Guna memastikan budidaya dilaksanakan sesuai prosedur dan tingkat keberhasilan nya tinggi, dilakukan Pendampingan day by day Teknis Budi Daya oleh DKP awa Barat bekerjasama dengan Dinas Kelautan dan Perikanan Kab/Kota, serta Monev oleh  Koordinator dan Tim Program Petani Milenial.


Editor : Ghiok Riswoto