Dendam Menghancurkan Pikiran dan Akhlak

ALLAH Swt berfirman, "Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan.Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik.Maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan, seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia."(QS. Fushilat [41]: 34).

Dendam Menghancurkan Pikiran dan Akhlak
KH Abdullah Gymnastiar

Kuncikedua,jangan biarkan pikiran kita sibuk mempermasalahkan masalah. Gunakanlah pikiran kita untuk menyelesaikan masalah. Saat anak kita menangis, tidak perlu kita memukul atau memarahinya karena itu tidak akan membuat tangisannya berhenti, malah justru akan semakin keras. Jika kita memiliki dendam, jangan terus menggeluti perasaan itu, namun datangilah dan selesaikanlah dengan baik permasalahan yang telah terjadi.

KunciKetiga,adanya semangat demi kemaslahatan bersama. Jangan sampai kita mendapat kemenangan sendiri sedangkan orang lain menelan kekalahan. Jika kita mendapat kemenangan atau keuntungan, sepatutnya kita berbagi dengan orang lain. Tidak pantas kita bersenang-senang sendiri di atas penderitaan orang lain. Makin banyak orang yang merasa tersakiti, maka akan semakin besar juga kemungkinan orang lain menyakiti kita.

Jika kita disakiti seseorang, maka janganlah lihat orang itu sebagai pihak yang menyakiti kita. Tapi lihatlah dia sebagai sarana ujian dan ladang amal dari Allah Swt. Kalau kita melihatnya sebagai pihak yang menyakiti kita, maka tentu saja kita akan sakit hati dan dendam.

Baca Juga : Wahai Wanita: Ini Tips Mengendalikan Cemburu

Sungguh kita tidak akan rugi diperlakukan apa saja oleh orang lain kalau kita bisa menyikapi perlakukan itu dengan benar. Penyikapan yang benar itu adalah sebagai berikut:

Pertama,evaluasi diri. Siapa tahu tanpa kita sadari, kita sudah mengundang kebencian orang lain.Kedua,perbaiki diri. Jawaban kita atas segala perlakuan yang kita dapatkan adalah akhlak yang baik. Kita dicemooh, dihina, dan diolok-olok oleh orang lain, maka biarkan saja. Tetaplah berbuat kebaikan. Pada akhirnya, orang akan melihat siapa yang difitnah dan siapa yang memfitnah.

Kalau kita menjadi lebih baik, Allah Swt akan memuliakan kita. Kalau Allah memuliakan kita, maka kita tidak akan menjadi hina karena hinaan orang lain. Balas keburukan orang lain dengan sikap terbaik. Ada orang pelit di sekitar kita, maka alangkah baiknya jika kita mengiriminya makanan atau buah-buahan. Jika ada orang berbicara jelek, maka kita bicara tentang segala sesuatu yang baik dan dengan cara yang baik serta benar. [Kh Abdullah Gymnastiar]

Halaman :


Editor : Bsafaat