Di Hambalang, Max Sopacua Sebut-sebut Dugaan Korupsi yang Menjerat Ibas Yudhoyono

Diiringi hujan deras dan petir, Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat Max Sopacua memimpin konferensi pers Partai Demokrat kubu Kongres Luar Biasa (KLB) Deli Serdang, Sumatera Utara.

Di Hambalang, Max Sopacua Sebut-sebut Dugaan Korupsi yang Menjerat Ibas Yudhoyono
Foto: Reza Zurifwan

INILAH, Citeureup- Diiringi hujan deras dan petir, Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat Max Sopacua memimpin konferensi pers Partai Demokrat kubu Kongres Luar Biasa (KLB) Deli Serdang, Sumatera Utara.

Di atas Bukit Hambalang, Desa Hambalang, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor dengan berlatar belakang Gedung Pusat Pendidikan, Pelatihan dan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) Hambalang ia mengatakan alasan partainya mengadakan konferensi pers di tempat skandal mega korupsi itu  karena jajarannya ingin memulai kejayaan Partai Demokrat KLB Deli Serdang, Sumatera Utara yang dipimpin oleh Jenderal (purn TNI) Muldoko.

"Dari sinilah kita memulai kejayaan Partai Demokrat KLB Deli Serdang, Sumatera Utara yang dipimpin oleh Jenderal (purn TNI) Muldoko pada Tahun 2024 mendatang, walaupun dari Hambalang kita tidak lupa bahwa dari sinilah bagian integral kemunduran elaktabilitas Partai Demokrat," kata Max kepada wartawan, Kamis, (25/3).

Baca Juga : Ambil Alih Pengelolaan Pasar Tekum Tahun Ini, Pungli dan Pelanggaran Lainnya Dilaporkan ke Aparat

Mantan anggota DPR RI selama dua periode ini meminta kasus mega korupsi Gedung P3SON Hambalang kembali diusut oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), hingga menemukan tersangka baru yang juga menikmati duit haram itu.

"Mas Ibas (Edi Yudhoyono) disebutkan oleh beberapa saksi, kami meminta pihak-pihak lain yang menikmati uang hasil korupsi dan belum tersentuh hukum untuk ikut dihukum layaknya Anas Urbaningrum, Nazarudin, Angelina Sondakh, Andi Mallarangeng dan lainnya," pintanya.

Inisiator KLB Demokrat di Deli Serdang, Sumatera Utara Darmizal MS menuturkan bahwa hukum harus menjadi panglima tertinggi di Negara Indag dan kebenaran harus tetap tegak walau langit akan runtuh.

Baca Juga : Ogah Kecele, DPU-PR Tahan Uang Muka Kontraktor Jalan Kandang Roda-Pakansari

"Kami ingin mengungkap dan menegakkan kebenaran dan catatan digital merupakan sejarah yang sulit dilupakan, kepala ikan disimpan di manapun aka tercium bau busuk  hingga lebih baik kita ungkap saat ini di Hambalang ketimbang nanti bau busuknya sudah menyebar ke mana-mana. Jika saja peristiwa Mega Korupsi Hambalang tidak ada mungkin saja hingva kini Partai Demokrat masih berjaya," tutur Darmizal.

Halaman :


Editor : Bsafaat