Di Kabupaten Cirebon, Hingga Kini Sampah Masih jadi Persoalan Serius

Sampah di Kabupaten Cirebon masih menjadi permasalahan serius yang hingga kini masih belum tertangani. Bahkan, memasuki musim penghujan seperti sekarang ini persoalan sampah menjadi kekhawatiran tersendiri. 

Di Kabupaten Cirebon, Hingga Kini Sampah Masih jadi Persoalan Serius
Tak jarang sampah juga menjadi penyebab terjadinya banjir, utamanya di daerah-daerah yang dilintasi sungai di Kabupaten Cirebon. Hal itu, seiring semakin tingginya volume sampah yang berada di aliran sungai hingga menyebabkan pintu air tertutup gunungan sampah. (maman suharman)

INILAHKORAN, Cirebon - Sampah di Kabupaten Cirebon masih menjadi permasalahan serius yang hingga kini masih belum tertangani. Bahkan, memasuki musim penghujan seperti sekarang ini persoalan sampah menjadi kekhawatiran tersendiri. 

Pasalnya, tidak jarang sampah juga menjadi penyebab terjadinya banjir, utamanya di daerah-daerah yang dilintasi sungai di Kabupaten Cirebon. Hal itu, seiring semakin tingginya volume sampah yang berada di aliran sungai hingga menyebabkan pintu air tertutup gunungan sampah.

Untuk itu, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Cirebon meminta kepada instansi terkait untuk dapat bersinergi dalam menangani persoalan sampah. Sampah yang berada di aliran sungai merupakan tanggungjawab bidang Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR). Bahkan menjadi tanggung jawab Balai Besara Wilayah Sungai (BBWS).

Baca Juga : Teten Masduki Ingatkan Garut Agar Ciptakan Jawara Wirausaha Baru

"Kalau soal sampah yang ada di sungai memang bukan kewenangan kami, tapi kami siap membantu pengangkutannya bila ada pihak-pihak yang mau bekerjasama," kata Sub Koordinator Analis Kebersihan Masyarakat Teguh Budiman, Minggu 9 Oktober 2022.

Teguh menjelaskan, pihaknya bersama sejumlah instansi terkait dan Pemdes yang desanya terdapat aliran sungai, sudah membahas soal penanganan sampah di sungai. Hasil pertemuan tersebut, disepakati bahwa setiap Pemdes diharuskan memasang jaring di setiap perbatasan desa. 

"Jadi akan ketahuan, nanti sampah yang masuk jaring itu berarti tanggungjawab desa yang ada atasnya. Kalau tidak begitu ya kasihan desa-desa yang ada di hilir, sampah numpuk disitu semua," ungkapnya.

Baca Juga : Peduli Rakyat Kecil Alasan Ratusan Emak-emak di Tasikmalaya Dukung Ganjar Pranowo

Dijelaskan Teguh, hal tersebut bisa dilakukan juga di desa-desa lainnya di Kabupaten Cirebon yang terdapat sungai di wilayah desanya. Selain itu, sosialisasi di masing-masing desa agar masyarakat tidak membuang sampah ke sungai juga perlu terus ditekankan kembali. DLH sendiri, lanjut Teguh, sudah sering menyosialisasikan hal tersebut.

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani