Disnakertrans Jabar Sebut Ini Kecelakaan Kerja yang Paling Sering Terjadi...

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jabar Teppy Wawan Dharmawan menyebut, pekerja jatuh dari ketinggian adalah kecelakaan kerja yang paling sering terjadi.

Disnakertrans Jabar Sebut Ini Kecelakaan Kerja yang Paling Sering Terjadi...
Kepala Disnakertrans Jabar Teppy Wawan Dharmawan melanjutkan, jatuh dari ketinggian paling dominan sebagai kecelakaan kerja yang terjadi diduga akibat abainya pekerja terhadap keselamatan ketika saat melakukan pekerjaannya. (yuliantono)

INILAHKORAN, Bandung - Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jabar Teppy Wawan Dharmawan menyebut, pekerja jatuh dari ketinggian adalah kecelakaan kerja yang paling sering terjadi.

Teppy melanjutkan, jatuh dari ketinggian paling dominan sebagai kecelakaan kerja yang terjadi diduga akibat abainya pekerja terhadap keselamatan ketika saat melakukan pekerjaannya.

Sedangkan, kecelakaan kerja akibat alat atau mesin kata Teppy, tidak terlalu banyak dan ini disyukurinya karena pekerja dan perusahaan memiliki standar keselamatan dalam melakukan operasionalnya, sehungga mampu meminimalisir potensi kecelakaan.

Baca Juga : Bey Machmudin Apresiasi Komitmen Bank BJB Dukung Sektor UMKM 

"Jatuh, lalu terkilir. Itu yang terbanyak (kecelakaan kerja di Jabar). Paling banyak jatuh. Kalau yang karena alat, Alhamdulillah tidak pernah banyak," ujar Teppy belum lama ini.

Sementara pekerjaan yang paling sering mengalami kecelakaan kerja sambung dia, adalah sektor informal padat karya. Dimana diduga, selain karena lalai juga tidak ada standar operasional spesifik kala bekerja, baik dari pakaian khusus dan sebagainya.

"Informal. Soalnya kadang pemilik (usaha) dan pelaku (pekerja), orangnya sama. Misal tukang las, pemilik dan pekerja dia juga," ucapnya.

Baca Juga : BKD Jabar Coba Siasati Nasib Honorer Pemprov Jabar

Pada 2023, kecelakaan kerja di Jabar naik drastis mencapai 69.858 kasus. Angka tersebut jauh lebih tinggi dari 2022, dimana angka kecelakaan kerja menyentuh 44.570 kasus.

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani