Disperindag Jabar Fasilitasi Sertifikasi 199 Petani Milenial dan 311 IKM

 Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) memberikan fasilitasi sertifikasi kepada 199 petani milenial dan 311 Industri Kecil Menengah (IKM) di Aula Barat Gedung Sate, Rabu (28/12/2022).

Disperindag Jabar Fasilitasi Sertifikasi 199 Petani Milenial dan 311 IKM
 Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) memberikan fasilitasi sertifikasi kepada 199 petani milenial dan 311 Industri Kecil Menengah (IKM) di Aula Barat Gedung Sate, Rabu (28/12/2022)./yuliantono

Dalam fasilitasi ini, 199 petani milenial mendapat 302 fasilitasi yang terbagi menjadi 125 KI merek, 50 sertifikasi halal, 100 desain kemasan dan 27 pameran dalam negeri. Sedangkan IKM diberikan 311 fasilitasi yang terbagi 125 KI merek, 60 sertifikasi halal, 125 desain kemasan dan satu pameran dalam negeri.

Alhamdulillah pemberian fasilitas kepada petani milenial juga kepada IKM diluar petani milenial. Artinya bahwa sama-sama IKM atau UMKM. Inilah bagian program Provinsi Jawa Barat dalam rangka meningkatkan, mengembangkan UMKM di Jawa Barat. IKM bagian dari UMKM. Saya kira jadi suatu usaha mulai dari produksi sampai ke perdagangan,” kata Iendra.

Kami dari Disperindag ditugaskan di bagian hilir, pada intinya adalah mempromosikan supaya terjual. Tapi supaya terjual dengan baik, perlu kita kasih satu bukti produk tersebut layak untuk dikonsumsi atau dibeli. Diantaranya adalah sertifikasi, bahwa makanan itu halal. Kedua sertifikasi Kekayaan Intelektual (KI) untuk merek. Kemudian kemasan, pertama didesain kemudian mencetak sekitar 300 pieces untuk setiap produksi. Kemudian juga memamerkan di beberapa gerai, yaitu di Ciwalk selama satu bulan, kemudian Botani Square Bogor, ketiga di PT KAI di Stasiun (Bandung). Inilah bukti kita memang mendorong UMKM termasuk didalamnya petani milenial. Semuanya gratis karena memang bagian dari program petani milenial,” tambahnya.

Baca Juga : Wujudkan West Java Digital Province, Ridwan Kamil Minta Bupati dan Walikota Lakukan Akselerasi

Iendra menambahkan, program ini hanya untuk di 2022 dan pada 2023 mendatang dia berharap ada peningkatan dari jumlah peserta terutama dalam program petani milenial. Tujuannya tak lain adalah untuk menggenjot pelaku usaha muda di Jawa Barat, agar mampu bersaing dalam lingkup yang lebih luas.

Kemudian program selanjutnya di 2023, selain hal yang utama. Tentunya kita harus mengurasi setiap produk petani milenial. Jadi tidak semua yang kita fasilitasi. Kalau belum siap, tidak akan difasilitasi. Tahun depan kita tingkatkan, itu tadi slogannya ‘tinggal di desa, rezeki kota, bisnis mendunia’ yaitu pameran ke luar negeri yang siap dipamerkan di luar negeri, kita bawa untuk dipamerkan. Mudah-mudahan ada yang membeli sebanyak-banyaknya,” ungkapnya.

“Di 2023 pertama lihat anggaran, tapi ingin sebanyak-banyaknya. Pada saat diseleksi dan dikurasi, mereka siap. Itu yang terpenting. Bagaimana caranya, yaitu konsep harus jelas ,ada branding, desain, produksinya. Kemudian kita bantu dipromosikan dan sebagainya. Tentunya yang bersyarat yaitu melek digital,” lanjut Iendra.

Baca Juga : Jaga Kenyamanan Nataru 2023, Dinas BMPR Jabar Dirikan 43 Posko di 117 Ruas Jalan

Sementara Sekretaris Komisi II DPRD Jabar Yunandar Rukhiadi Eka Perwira menyambut baik dengan adanya pemberian fasilitasi tersebut, sebab program ini sangat membantu baik bagi para petani milenial juga IKM. Dia berharap, kegiatan ini dapat ditingkatkan di tahun mendatang guna menyokong pelaku usaha di Jawa Barat agar naik kelas.


Editor : JakaPermana