Doa Awal Tahun Hijriyah, Benarkah Datang dari Ajaran Nabi?

TENTU saja kita sudah sangat populer dengan doa awal tahun hijriyah yang tersebar di masyarakat. Pertanyaannya, benarkah amalan yang satu ini datangnya dari ajaran Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam?

Doa Awal Tahun Hijriyah, Benarkah Datang dari Ajaran Nabi?

Segala bentuk ritual ibadah, baik shalat di malam pergantian tahun atau doa tahun baru, atau puasa akhir tahun, dst, sama sekali tidak pernah dikenal di zaman Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam maupun para sahabat.

Ketika Umar menetapkan tanggal 1 Muharram sebagai hari pergantian tahun, beliau tidak memerintahkan masyarakat untuk memeriahkan hari itu sebagai hari istimewa.

Karena itulah, para ulama sejak masa silam, mereka tidak pernah menganjurkan adanya ibadah khusus, apapun bentuknya, di tahun baru hijriyah. bahkan para ulama mengingkarinya.

Dr. Bakr Abu Zaid – Pengajar di Masjid Nabawi pada 1390 – 1400 H, dan anggota Majma’ al-Fiqhi al-Islami di bawah Rabithah Alam Islamiyah – (w. 1429 H) mengatakan,

Tidak terdapat dalil dalam syariat yang menyebutkan tentang doa atau dzikir akhir tahun. Masyarakat membuat-buat kegiatan doa, mereka susun kalimat-kalimat doa, yang sama sekali tidak diizinkan dalam syariat. Doa semacam ini murni bukan ajaran Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan tidak ada dasarnya. (Tashih ad-Dua, hlm. 108).

Keterangan yang sama juga disampaikan Syaikh Khalid Abdul Mun’im Rifa’i,

Selayaknya bagi setiap muslim untuk tidak mengkhususkan akhir tahun atau awal tahun baru dengan ibadah apapun. Karena kebaikan itu ada pada mengikuti ulama terdahulu.


Editor : Bsafaat