Doa Lintas Agama, Ridwan Kamil Doakan Masyarakat Dilindungi dari COVID-19

Pemda Provinsi Jawa Barat menggelar acara doa bersama lintas agama untuk kesehatan dan keselamatan masyarakat. Acara doa bersama tersebut diselenggarakan secara virtual dari Gedung Pakuan Bandung, Selasa (13/7/2021).

Doa Lintas Agama, Ridwan Kamil Doakan Masyarakat Dilindungi dari COVID-19
foto: Humas Pemprov Jabar

Menurutnya, kunci dari situasi yang buruk ini adalah mengurangi mobilitas. Karena hasil kajiannya semakin tinggi mobilitas maka dalam hitungan hari  rumah sakit-rumah sakit betul-betuk tidak akan menampung lagi pasien. Sehingga dengan mengurangi mobilitas mudah-mudahan masih bisa mengendalikan. 

“Kita tidak ingin melihat Jawa Barat ada jenazah yang tidak terurus yang mungkin terlambat di parkiran, di jalanan," kata Ridwan Kamil. 

Dirinya menyadari banyak orang yang terdampak penghasilannya karena adanya PPKM darurat ini. Namun hal ini harus dilakukan untuk mengurangi potensi penularan dan juga jatuhnya korban jiwa. 

Baca Juga : Ridwan Kamil Sebut Tol Cisumdawu Rampung Akhir Tahun Ini

"Dan kita tidak ingin ada pasien mengatre jauh dari kelayakan oleh karena itu atas nama pemerintah saya mewakili pemerintah pusat menghaturkan permohonan maaf kepada ketidaknyaman bagi mereka-mereka yang tertahan pencharian rezekinya atau kegiatan-kegiatan esensialnya semata-mata inilah inhtiar yang menurut ilmu harus kita lakukan," kata pria yang kerap disapa Kang Emil. 

Apalagi kondisi rumah sakit di Jawa Barat saat ini sedang tidak baik-baik saja. Angka keterisian rumah sakit sudah berada di atas batas yang diterapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan pemerintah. 

"Kondisi rumah sakit di Jawa Barat hari ini sedang tidak baik-baik saja. Standar pengendalian menurut ilmu dalam konteks WHO adalah 60 persen. Pemerintah pusat menaikkan standar kedaruratan 70 persen. Kita sudah 90 persen. Oleh karena itu ini dalam kondisi yang harus dintervensi," kata Kang Emil.

Belum lagi, jumlah masyarakat yang menjalani isolasi mandiri juga cukup banyak. Dari 90.000 jumlah kasus aktif di Jawa Barat, hanya 20.000 yang dirawat di rumah sakit sedangkan sisanya atau lebih dari 80 persen melakukan isolasi mandiri.


Editor : JakaPermana