Everlook Merilis Duality Of Reality

Pandemi Covid-19 terbukti tidak melunturkan semangat para generasi muda Indonesia untuk tetap berkarya.

Everlook Merilis Duality Of Reality
istimewa

INILAH, Jakarta - Pandemi Covid-19 terbukti tidak melunturkan semangat para generasi muda Indonesia untuk tetap berkarya.

Everlook, grup band indie asal Jakarta resmi merilis album pertama bertajuk Story pada Maret 2021 melalui Spotify, Apple Music, Joox dan lain-lain. Album ini terdiri dari 12 single lagu bernuansa folk-rock yang menggambarkan dualisme dari realitas.

Story sebagai sebuah album yang berusaha menampilkan dua sisi realita kehidupan manusia, sisi baik yang menggambarkan kehidupan penuh warna, kebahagiaan, dan sukacita, sementara bagian lainnya menggambarkan kehidupan gelap yang dipenuhi rasa hampa dan putus asa.

Baca Juga : Pembangunan Tahap Pertama The Grand Sebagai Kawasan Hunian Vertikal Ditargetkan Juli

"Penggambaran dua sisi kehidupan yang kontradiktif dari album pertama kami (Story) bertujuan untuk mempersembahkan beragam kisah dari berbagai situasi senang dan sulit terutama di masa pandemi seperti ini," kata Erka, vokalis dari Everlook, Jakarta, Selasa, (13/04/2021).

Gitaris dari grup band yang terbentuk pada November 2019, Danau Antariksa menambahkan, situasi saat ini memang sulit, bahkan untuk tahu bagaimana kabar orang terdekat kita hanya bisa berbicara melalui telepon atau chatting.

"Di acara seperti perkawinan atau pergaulan yang biasanya dipenuhi dengan kebahagiaan dan cinta pun masih ada sisi sulit dan gelapnya, dibatas-batasi oleh protokol ini dan itu. Kita lebih sering terhubung dengan dunia maya. Jadi saya berharap "Story" ini dapat menemani dan mewakili berbagai macam emosi yang kita rasakan setiap hari baik yang positif maupun negatif sebagai bagian dari perasaan manusia," ungkap Danau.

Baca Juga : Zyrex Dukung Gernas BBI Perbanyak TKDN hingga 43 Persen

Menurut survei yang dilakukan pada laman resmi milik Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI) menemukan sebanyak 64,8 persen dari 4,010 orang responden memiliki masalah psikologis cemas, depresi, trauma setelah melakukan pemeriksaan mandiri via daring terkait kesehatan jiwa dampak dari pandemi COVID-19.

Halaman :


Editor : JakaPermana