Gegara Akses ke TPA Sarimukti Longsor, Sampah di Kabupaten Bandung Kian Menumpuk

Terhambatnya akses jalan menuju Tempat Pembuangan Akhir Sampah atau TPA Sarimukti menyebabkan tumpukan sampah terjadi hampir di setiap pemukiman warga di Kabupaten Bandung. 

Gegara Akses ke TPA Sarimukti Longsor, Sampah di Kabupaten Bandung Kian Menumpuk
Kendala akses ke TPA Sarimukti itu pun memicu tumpukan sampah liar semakin mudah ditemukan di ruas-ruas jalan di Kabupaten Bandung. (rd dani r nugraha)

INILAHKORAN, Soreang - Terhambatnya akses jalan menuju Tempat Pembuangan Akhir Sampah atau TPA Sarimukti menyebabkan tumpukan sampah terjadi hampir di setiap pemukiman warga di Kabupaten Bandung

Kendala akses ke TPA Sarimukti itu pun memicu tumpukan sampah liar semakin mudah ditemukan di ruas-ruas jalan di Kabupaten Bandung.

Seperti yang terpantau di Jalan Kampung Rancakasiat Desa Rancamulya Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Bandung. Tumpukan sampah liar yang sengaja dibuang warga dan juga pengguna jalan yang melintas nampak berserakan di pinggir jalan.

Baca Juga : Wacana Larangan Pemerintah Menjual Gas Elpiji 3 Kg Bikin Bingung Warga Kabupaten Bandung

Sampah rumah tangga berserakan tepi sawah dan pemukiman penduduk. Kerumunan lalat dan bau busuk sampah pun tak terelakkan.

"Kalau disini mah setiap hari juga jadi tempat sampah liar. Apalagi sekarang katanya pelayanan kebersihan lagi ada gangguan, jadi semakin banyak orang yang buang sampah sembarangan di pinggir jalan," kata Asep Romi (55) salah seorang warga Kecamatan Pameungpeuk, Minggu 15 Januari 2023.

Selain di Jalan Kampung Rancakasiat, tumpukan sampah juga terlihat di tepi jalan lainnya. Diantaranya di Jalan Raya Pameungpeuk-Baleendah tumpukan sampah cukup menggu pandangan mata. Di depan gang-gang pemukiman penduduk, tumpukan sampah terlihat dibungkus karung dan kantong-kantong kresek. Namun, tak sedikit juga sampah yang berceceran disana-sini. 

Baca Juga : Kembali Memanas, Ketua KONI KBB Sebut Hengki Kurniawan Banci, Ada Apa?

"Kalau dari petugas sekitar sih tetap diambil ke rumah-rumah. Cuma ditumpuk saja di mulut gang tepi jalan. Enggak tahu kapan mau diangkutnya, kalau dibiarkan bisa terus bertambah numpuk ini mah," kata Dadang (46) salah seorang warga Baleendah.*** (rd dani r nugraha)


Editor : Doni Ramdhani