Gelar Sosialisasi Pemajuan Kebudayaan di Kabupaten Garut, Ini Harapan Kemendikbudristek

Kemendikbudristek mendorong masyarakat untuk memajukan produk kebudayaan dengan memanfaatkan digital sehingga siapapun bisa mengetahui tanpa terhalang waktu dan jarak

Gelar Sosialisasi Pemajuan Kebudayaan di Kabupaten Garut, Ini Harapan Kemendikbudristek
Kepala Pokja Pembinaan Lembaga Kebudayaan pada Direktorat Pembinaan Kebudayaan Kemendikbudristek, Wawan Yogaswara mengungkapkan, pihaknya mendorong masyarakat untuk memajukan produk kebudayaan dengan memanfaatkan digital sehingga siapapun bisa mengetahui tanpa terhalang waktu dan jarak. (Foto Antara)

INILAHKORAN,Garut,-Digitalisasi tak lagi bisa dihindari. Apapun bidangnya, kini ruang digital menjadi wadah yang dapat dioptimalkan kemanfaatannya, termasuk pemajuan kebudayaan lewat digital.

Hal itu pula yang mendorong pemerintah melalui Kemendikbudristek mengajak masyarakat untuk bersama memajukan kebudayaan dalam lingkup ruang digital.

Kepala Pokja Pembinaan Lembaga Kebudayaan pada Direktorat Pembinaan Kebudayaan Kemendikbudristek, Wawan Yogaswara mengungkapkan, pihaknya mendorong masyarakat untuk memajukan produk kebudayaan dengan memanfaatkan digital sehingga siapapun bisa mengetahui tanpa terhalang waktu dan jarak.

"Sekarang kita bisa rapat di mana pun dengan siapapun di tempat yang berbeda dalam waktu bersamaan, kenapa tidak hal serupa diterapkan pada semua produk budaya juga," kata Kepala Pokja Pembinaan Lembaga Kebudayaan pada Direktorat Pembinaan Kebudayaan Kemendikbudristek, Wawan Yogaswara di Garut, Jawa Barat, Jumat, 28 Juli 2023 lalu.

Wawan mengatakan, Kemendikbudristek selama ini berupaya menyosialisasikan dorongan itu dengan menggelar kegiatan seperti yang diselenggarakan di Kabupaten Garut bertemakan "Pemanfaatan Teknologi dalam Pemajuan Kebudayaan".

Kemendikbudristek, kata dia, dengan berbagai upaya terus mendorong penerapan digitalisasi semua produk budaya di Indonesia dengan menjalin kolaborasi para budayawan dan konten kreator dalam memanfaatkan kecanggihan teknologi.

Ia mencontohkan salah satu cara yang mudah untuk memajukan kebudayaan secara digital yakni dengan menggunakan media sosial seperti Instagram, TikTok dan Facebook yang selama ini banyak diakses masyarakat.

"Misal Instagram dan TikTok yang dapat digunakan sebagai sarana, sejauh ini para pelaku tersebut sudah memiliki media sosial lain berupa Facebook, tapi penggunaannya tidak berkaitan dengan apa yang mereka geluti, ini sangat disayangkan," katanya.

Era digital saat ini, kata dia, cukup mudah mengenalkan berbagai kesenian dan kebudayaan yang dimiliki oleh Indonesia, termasuk Garut yang bisa mengenalkan lebih luas melalui media sosial.

Ia mencontohkan pemanfaatan digital untuk menayangkan kesenian adu ketangkasan domba Garut yang dapat dinikmati masyarakat tidak harus datang ke arena, tapi pelaku seni bisa menyiarkannya melalui sarana media sosial sehingga masyarakat yang jauh bisa tetap menyaksikan.

"Misalnya nonton seni adu domba Garut, nanti tidak harus dilakukan di tempat kesenian itu digelar, tapi bisa secara live ditonton pada jarak yang sangat jauh sekali pun, bisa juga seni adu domba Garut ini dibuat suatu game, jadi bagaimana supaya anak muda itu tertarik," katanya.

Ia berharap perkembangan teknologi dan kebudayaan tidak lagi ada jarak, melainkan sudah seharusnya menyatu dan berkolaborasi untuk saling mendukung dalam rangka menjaga kelestarian kebudayaan dan kesenian yang dimiliki bangsa Indonesia.

Budaya dan teknologi, lanjut dia, saat ini seolah terpisah dan berbeda, padahal penggunaan teknologi dalam setiap kebudayaan yang dimiliki masyarakat dinilai mampu meningkatkan upaya penyebarluasan dokumentasi, informasi sampai pengetahuan.

"Di satu sisi teknologi itu maju atau modern, di sisi lain masyarakat menganggap kebudayaan itu kuno karena bersifat tradisional, padahal budaya dan teknologi bisa dikolaborasikan," katanya.

Ia memastikan upaya pemajuan kebudayaan melalui digitalisasi tidak akan menghilangkan unsur asli dari budaya itu sendiri.

Justru, lanjut dia, pemajuan kebudayaan akan membuat suatu budaya dikemas menjadi lebih baik sesuai kebutuhan dan perkembangan zaman, untuk itu pihaknya melakukan sosialisasi kepada masyarakat maupun konten kreator memperkenalkan peran teknologi dalam memajukan kebudayaan Indonesia. "Harapannya dalam lima tahun ke depan sudah berjalan, ini sebetulnya lebih ke penguatan konten untuk para konten kreator, supaya intens mempromosikan kebudayaan melalui media sosial," kata Wawan Koswara.***

Baca Juga : Job Fair Disnaker Kabupaten Cirebon Buka 1.648 Lowongan Pekerjaan untuk Wong Cerbon


Editor : Ghiok Riswoto