Goa Pawon Layak Jadi Ikon Wisata, Kadisparbud KBB Ungkap Alasannya 

Goa Pawon sebagai salah satu destinasi wisata pra sejarah memiliki potensi besar untuk menjadi ikon wisata Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Goa Pawon Layak Jadi Ikon Wisata, Kadisparbud KBB Ungkap Alasannya 
Goa Pawon sebagai salah satu destinasi wisata pra sejarah memiliki potensi besar untuk menjadi ikon wisata Kabupaten Bandung Barat (KBB)./Agus Satia Negara
INILAHKORAN, Ngamprah - Goa Pawon sebagai salah satu destinasi wisata pra sejarah memiliki potensi besar untuk menjadi ikon wisata Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Bertempat di Desa Gunung Masigit, Kecamatan Cipatat, KBB, Goa Pawon memiliki lokasi yang strategis lantaran dekat dengan jalan nasional yang menghubungkan Bandung-Cianjur.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) KBB, Heri Partomo mengatakan, alasan lainnya mengapa Goa Pawon layak jadi ikon wisata KBB lantaran status tanahnya jelas milik Pemda KBB, sehingga mudah untuk pengembangannya.
"Tanah ini hibah dari masyarakat yang luasnya mencapai 275 meter persegi," katanya kepada wartawan.
Selain itu, sambung dia, faktor pendukung lainnya, yakni Goa Pawon termasuk dalam kawasan Geopark Rajamandala yang meliputi Kecamatan Padalarang, Kecamatan Cipatat, Kecamatan Saguling dan Kecamatan Cipongkor.
"Dengan berbagai nilai plus tersebut, wajar jika Gua Pawon dijadikan ikon wisata KBB," ujarnya.
Ia menilai, sebagai ikon wisata Goa Pawon juga perlu ditambah atau dilengkapi dengan sarana dan prasarana.
Oleh karenanya, tambah dia, pihaknya berencana bakal melakukan pengembangan berupa 
pembangunan gedung museum, gedung kesenian, dan sebagainya.
"Untuk anggarannya kita ajukan ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat dengan nilai sekitar Rp 30 miliar. Mudah-mudahan saja terealisasi pada 2023," ujarnya.
Ia menuturkan, penataan yang dilakukan pada tahun 2022 berupa pembangunan pos tiket. 
"Untuk harga tiket masuknya sendiri hanya Rp 5.000 per orang," tuturnya.
Kendati demikian, ia pun tak memungkiri adanya aktivitas penambangan di sekitar Goa Pawon yang kerap dikeluhkan wisatawan lantaran debu yang dihasilkan dari proses penambangan batu kapur tersebut.
"Harapan kami, untuk melindungi tempat bersejarah ini saling menjaga. Dimana aktivitas penambangan tidak meluas apalagi terus bergeser mendekati Gua Pawon," tandasnya.*** (agus satia negara).


Editor : JakaPermana