Harga Terus Jatuh, Petani Cengkeh di Purwakarta Gigit Jari

Sebagian wilayah di Kabupaten Purwakarta, merupakan daerah dataran tinggi atau pegunungan.  Di antaranya, Kecamatan Wanayasa dan Kiarapedes.

Harga Terus Jatuh, Petani Cengkeh di Purwakarta Gigit Jari
Ilustrasi/Asep Mulyana

INILAH, Purwakarta - Sebagian wilayah di Kabupaten Purwakarta, merupakan daerah dataran tinggi atau pegunungan.  Di antaranya, Kecamatan Wanayasa dan Kiarapedes.

Selama ini, masyarakat di dua wilayah tersebut banyak di antaranya mengandalkan penghasilan dari berkebun. Sebut saja salah satunya, perkebunan cengkeh.

Saat ini, para petani cengkeh di wilayah itu sebagian telah memasuki masa panen. Namun sayang, sampai saat ini angin segar belum berpihak kepada mereka. Pasalnya, harga jual cengkeh sejauh ini tak sesuai dengan keinginan mereka.

Salah seorang petani cengkeh warga Kecamatan Kiarapedes, Enjang (46), menuturkan, saat ini ada sebagian petano cengkeh di wilayahnya telah memasuki masa panen. Sayangnya, harga cengkeh saat ini cenderung murah.

"Saat ini, harga cengkeh dalam kondisi kering, hanya dibandrol Rp 70 ribu per kilogram. Padahal, tahun sebelumnya bisa mencapai Rp90 ribu sampai Rp 120 ribu per kilogramnya," ujar Enjang kepada wartawan, Rabu (10/7/2019).

Enjang tak bisa memastikan apa yang menjadi penyebab merosotnya harga cengkeh ini. ‎Dengan kondisi tersebut, kata dia, jelas membuat petani gigit jari, lantaran tak bisa menikmati harga mahal.

"Mau tak mau, ya terpaksa kami jual meskipun harganya murah," seloroh dia.

Halaman :


Editor : Bsafaat