Ilmu yang Membawa Bencana

"Dan bacakanlah kepada mereka berita orang yang telah Kami berikan kepadanya ayat-ayat Kami (pengetahuan tentang isi Al-Kitab), kemudian dia melepaskan diri daripada ayat-ayat itu lalu dia diikuti oleh setan (sampai dia tergoda), maka jadilah dia termasuk orang-orang yang sesat." (QS. Al-A'raf [7]:175)

Ilmu yang Membawa Bencana
Ilustrasi/Net

Indahnya rupa dunia bisa berbentuk kelimpahan materi, jabatan yang tinggi, popularitas yang menjulang, bahkan bisa berupa sosok perempuan cantik nan memesona. Sekali lagi perlu ditegaskan, bahwa tingginya kualitas intelektual serta tingginya frekuensi ibadah yang dilakukan seseorang tidak menjadi jaminan bahwa dia tahan terhadap godaan nafsu duniawi. Hanya keimanan serta ketakwaan yang menghujam kuat di dalam lubuk hati seseoranglah yang mampu menghalau semua godaan tersebut.

Dalam rangkaian ayat di atas dijelaskan bahwa setelah Allah Swt, memberikan ilmu pengetahuan, yaitu pemahaman tentang ayat-ayat Allah kepada seseorang, kemudian orang tersebut, melepaskan diri dari ayat-ayat allah itu. Ash-Shabuni menafsirkan bahwa kata melepaskan diri (insalakha) itu seperti halnya ular yang melepaskan diri dari kulitnya, yang dalam istilah Jawa sering disebut dengan nglungsumi.

Orang yang melepaskan diri dari ayat-ayat Allah atau meninggalkannya setelah sebelumnya dia memahaminya, demi memenuhi keinginan nafsunya, maka digambarkan oleh rangkaian ayat selanjutnya seperti anjing yang selalu menjulurkan lidahnya setiap saat. Sunggu sangat buruk perumpamaan orang-orang yang demikian itu. Naudzubillahi min dzalik.

Baca Juga : Dosa Besar Penyimpangan Lelaki Menyerupai Wanita

Oleh karena itu, dalam ayat lain disebutkan bahwa ilmu yang dimiliki seseorang harus didasari dengan keimanan yang kuat. Ilmu yang dilandasi keimanan akan menjadikan seseorang memiliki derajat yang tinggi di hadapan Allah. Sedangkan ilmu tanpa dilandasi keimanan hanya akan membawa malapetaka dan bencana. [Didi Junaedi, Qur'anic Inspiration]

Halaman :


Editor : Bsafaat