India Embargo Ekspor Vaksin, Netty: Target 1 Juta Dosis Perhari Semakin Sulit Dicapai

INILAH, Jakarta - Pemerintah India melakukan embargo ekspor vaksin COVID-19 AstraZeneca akibat kasus COVID-19 melonjak di negara tersebut. Akibatnya, negara ini tidak akan mengirim vaksin AstraZeneca ke WHO dan GAVI. Embargo ekspor vaksin COVID-19 oleh India berdampak pada menurunnya jumlah ketersediaan vaksin nasional.

India Embargo Ekspor Vaksin, Netty: Target 1 Juta Dosis Perhari Semakin Sulit Dicapai

Ketua Tim COVID-19 Fraksi PKS ini khawatir Indonesia mengalami kekosongan vaksin usai adanya embargo tersebut.

 

"Kalau vaksinnya saja kosong, bagaimana mewujudkan target 1 juta dosis suntikan per hari yang ditargetkan Presiden? Pastinya ini akan berdampak pada tidak tuntasnya vaksinasi dalam waktu 15 bulan sebagaimana target dari pemerintah" terang Netty.

Baca Juga : Anggota DPR Minta Mendagri Tegur Gubernur Papua

 

Tidak hanya itu saja, potensi kekosongan vaksin ini kata Netty juga akan merembet ke hal-hal lain, seperti penerapan kebijakan Pembelajaran tatap Muka (PTM).

 

"Kalau vaksin kita kosong, maka proses vaksinasi tidak bisa dilanjutkan. Lalu bagaimana dengan wacana PTM bulan Juli? Apakah guru-guru bisa dijamin sudah divaksin semua? Apalagi saat stok vaksin masih ada saja, vaksinasi terhadap tenaga pendidik masih berjalan lambat" ungkapnya.


Editor : tantan