India Embargo Ekspor Vaksin, Netty: Target 1 Juta Dosis Perhari Semakin Sulit Dicapai

INILAH, Jakarta - Pemerintah India melakukan embargo ekspor vaksin COVID-19 AstraZeneca akibat kasus COVID-19 melonjak di negara tersebut. Akibatnya, negara ini tidak akan mengirim vaksin AstraZeneca ke WHO dan GAVI. Embargo ekspor vaksin COVID-19 oleh India berdampak pada menurunnya jumlah ketersediaan vaksin nasional.

India Embargo Ekspor Vaksin, Netty: Target 1 Juta Dosis Perhari Semakin Sulit Dicapai

 

Sebelumnya Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan vaksinasi Covid-19 bakal kembali meningkat pada bulan Mei 2021 karena ada produksi vaksin secara masal dari Bio Farma. Sementara itu, PT Bio Farma memastikan sebanyak 30 juta dosis vaksin dalam bentuk bulk akan tiba pada April ini.

 

"Sampai saat ini berapa bulk Sinovac yang bisa diolah? Seperti apa kapasitas produksi dari Bio Farma? Perlu dilakukan percepatan agar produksi vaksin COVID-19 dalam negeri bisa lebih banyak lagi. Jangan sampai, kita mendatangkan Sinovac bulk yang begitu banyak (140 juta dosis) tapi kemampuan produksi kita rendah, ini akan menjadi sia-sia"  katanya.

 

Terakhir Netty mengingatkan bahwa COVID-19 adalah virus yang bisa menyerang siapa saja tanpa memandang bentuk maupun kondisi ekonomi sebuah negara.

 


Editor : tantan