Ini Kontribusi Optimalisasi EBT Menurut Dinas ESDM Jabar

Ini Kontribusi Optimalisasi EBT Menurut Dinas ESDM Jabar
Ini Kontribusi Optimalisasi EBT Menurut Dinas ESDM Jabar

“Melalui kerjasama ini, bagaimana PLN bisa mengakomodir menyediakan listrik untuk membantu masyarakat tidak mampu. Walaupun kewenangan kita terbatas, tetapi kita bisa koordinasi, kolaborasi dengan PLN dalam memenuhi itu. Intinya harus kita breakdown agar persoalan bisa diatasi, dengan kolaborasi ini,” lanjutnya.

Permadi melanjutkan, 38 persen sumber listrik di Jawa Barat pada saat ini sudah bersumber dari optimalisasi EBT. Seiring berjalannya waktu, dia meyakini 100 persen sumber energi dari EBT dapat terealisasi dalam mengakomodir kebutuhan listrik masyarakat Jawa Barat dan lepas terhadap kebergantungan dengan energi fosil.

“Dari sisi hulu, Jawa Barat sudah besar EBT-nya. 38 peren listrik Jabar dari EBT. PLN juga sampai 2026, 51 persen sumber listrik dari EBT. Itu akan kita naikkan terus seiring dengan transisi energi. Sebab memang kita punya potensi besar. Supaya bisa maksimal 100 persen ini, lalu pemanfaatannya juga optimal. Kita dorong semua ke listrik. Belum lagi dari panas bumi, baru 20 persen saja yang sudah termanfaatkan dari potensi yang ada,” terangnya.

Baca Juga : Optimalisasi EBT, Dinas ESDM Jabar Akan Bangun PLTS Atap di 14 Sekolah SMA dan SMK

Sehingga peralihan dari kendaraan konvensional ke kendaaran listrik kata dia, dapat menjadi jawaban dalam memaksimalkan melimpahnya ketersediaan energi listrik yang ada saat ini. Terlebih dengan adanya kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi, yang tentunya memengaruhi perekonomian dapat menjadi opsi dalam memenuhi kebutuhan mobilitas masyarakat.

“Optimalisasi kendaraan listrik memang enggak bisa instan. Pasti akan melalui proses panjang. Tetapi dengan komitmen, ini bisa dikembangkan apalagi memang ketersediaan sumber listrik juga melimpah. Luar negeri sudah berkembang sekarang, tinggal kita mendorong akselerasinya yang tentunya harus smooth karena harus memikirkan juga sama yang sekarang. Tapi intinya, ini dapat menjadi jawaban terhadap persoalan sekarang,” tutupnya. (Yuliantono)


Editor : Ahmad Sayuti