Intervensi Kenaikan Harga Beras, Disperindag Jabar Akan Awasi Industri Huller

Guna mengintervensi agar kenaikan harga beras tidak terus melambung tinggi, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Barat berencana akan melakukan pengawasan di industri huller atau penggilingan padi.

Intervensi Kenaikan Harga Beras, Disperindag Jabar Akan Awasi Industri Huller

INILAHKORAN, Bandung - Guna mengintervensi agar kenaikan harga beras tidak terus melambung tinggi, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Barat berencana akan melakukan pengawasan di industri huller atau penggilingan padi.

Kepala Disperindag Jabar Noneng Komara Nengsih menuturkan, pengawasan ini dilakukan untuk mengantisipasi adanya kenaikan yang disebabkan oleh industri huller. Sehingga harga beras di pasar diharapkan kembali normal sediakala.

"Tidak hanya di pasar, tapi juga ke industri huller kita pantau. Pengawasan sampai sana. Selama ini di hilir, kita coba bagaimana huller menerima dari petani. Itu yang kita pantau," ujarnya di Gedung Sate, Senin 18 September 2023.

Baca Juga : Bulog Jabar Pastikan Stok Beras Aman Hingga Desember Mendatang

Tidak hanya Disperindag sambung dia, Satgas Pangan dari kepolisian juga akan melakukan pengawasan serupa guna memastikan kenaikan harga beras yang terjadi, bukan didesain oleh oknum tertentu.

Noneng menambahkan, kenaikan beras paling tinggi terjadi di Kabupaten Bekasi dimana beras premium mencapai Rp14 ribu dan medium di Rp12 ribu. Meski diakuinya saat ini secara merata sudah ada penurunan, kendati belum sepenuhnya normal.

"Tapi sudah flat (penurunan), tapi masih tinggi," imbuhnya.

Baca Juga : TPA Sarimukti Baru 20 Persen Padam, Pemprov Jabar Kembali Minta Masyarakat Kelola Sampah Sendiri

Dia menduga, penurunan harga ini walaupun belum maksimal tidak lepas dari upaya pemerintah pusat melalui bantuan pangan beras bagi 21,3 juta keluarga penerima manfaat (KPM). Dimana ada 4,1 juta KPM di Jawa Barat turut menerima bantuan.

Halaman :


Editor : JakaPermana