TPA Sarimukti Baru 20 Persen Padam, Pemprov Jabar Kembali Minta Masyarakat Kelola Sampah Sendiri

Pj Gubernur Jabar Bey Triadi Machmudin mengatakan, berdasarkan data yang telah dihimpun sekitar 20 persen kebakaran yang terjadi di TPA Sarimukti, Kabupaten Bandung Barat (KBB) dipastikan padam.

TPA Sarimukti Baru 20 Persen Padam, Pemprov Jabar Kembali Minta Masyarakat Kelola Sampah Sendiri
Dia meminta, empat daerah yakni KBB, Kota Bandung, Kabupaten Bandung, dan Kota Cimahi untuk mulai mengerem produksi sampah guna mencegah daerah masing-masing menjadi lautan sampah. Hal itu kudu dilakukan lantaran TPA Sarimukti masih belum beroperasi normal. (yuliantono)

INILAHKORAN, Bandung - Pj Gubernur Jabar Bey Triadi Machmudin mengatakan, berdasarkan data yang telah dihimpun sekitar 20 persen kebakaran yang terjadi di TPA Sarimukti, Kabupaten Bandung Barat (KBB) dipastikan padam.

Dia meminta, empat daerah yakni KBB, Kota Bandung, Kabupaten Bandung, dan Kota Cimahi untuk mulai mengerem produksi sampah guna mencegah daerah masing-masing menjadi lautan sampah. Hal itu kudu dilakukan lantaran TPA Sarimukti masih belum beroperasi normal.

"Melibatkan TNI dan Polri, untuk pemadaman TPA Sarimukti itu sudah 20 persen. Mudah-mudahan dapat segera diatasi, sampah dari Kota Bandung, Bandung Barat, Cimahi dan Kabupaten Bandung tidak bisa semuanya ke sana," ujar Bey di Gedung Sate, Senin 18 September 2023.

Baca Juga : Atasi Kekeringan di Jabar, Pemprov Beri Bantuan 5,7 Juta Liter Air Bersih

Bey menambahkan, sampah yang dapat ditampung dari empat wilayah tersebut ke TPA Sarimukti maksimal hanya 50 persen.

"Pak Sekda sudah melakukan rapat intensif dengan pemerintah daerah, juga dibantu akademisi. Hanya 50 persen bisa ke Sarimukti," ucapnya.

Maka dari itu, dia mengimbau kepada masyarakat untuk mengurangi produksi sampah yang dibuang, khususnya dengan memilah dan mengolah sendiri sampah organik.

Baca Juga : Bey Triadi Machmudin: 4.1 Juta KPM di Jabar Menerima Bantuan Pangan dari Pemerintah Pusat

"Kita akan segera masif untuk melaksanakan gerakan mulai dari rumah untuk memilah sampah, terutama sampah organik. Jadi dengan bantuan teman-teman mohon dipublikasikan. Bahwa kita segera masif memulai gerakan dari rumah, untuk memilah sampah. Terutama sampah organik. Dari hulu sudah mulai mengurangi sampah," tandasnya.*** (yuliantono)


Editor : Doni Ramdhani