Istilah "Silaturahmi" yang Tak Sesuai Syariat

"SAYA mau ke rumah teman dulu, silaturahmi, supaya panjang umur dan mudah rezeki"

Istilah "Silaturahmi" yang Tak Sesuai Syariat
Ilustrasi/Net

"SAYA mau ke rumah teman dulu, silaturahmi, supaya panjang umur dan mudah rezeki"

Sebenarnya tidak ada masalah dan tidak perlu meributkan mana yang benar antara kata "silaturahmi" atau "silaturahim" karena ini hanyalan masalah urf/adat berbahasa indonesia. Karenanya berlaku kaidah:

"Tidak ada perdebatan dalam istilah (jika hakihatnya sama)"

Baca Juga : Menjaga Keikhlasan, Menyembunyikan Amal Baik

Jika dirunut dari sumber asal serapannya yaitu bahasa Arab, makna yang lebih tepat adalah "SILATURAHIM" karena terdiri dari dua kata yaitu "shilah" (menyambung) dan "Rahim" (rahim wanita/kekeluargaan).

Hal ini bisa kita lihat dalam hadis berikut, Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

"Ar-rahim itu tergantung di Arsy. Ia berkata: "Barang siapa yang menyambungku, maka Allah akan menyambungnya. Dan barang siapa yang memutusku, maka Allah akan memutus hubungan dengannya". (Muttafaqun alaihi)

Baca Juga : Amal Baik yang Hilang dari Buku Catatan Amal

Silaturahmi yang dimaksud hadis adalah keluarga bukan sekadar teman. Disebutkan dalam hadis banyak keutamaan silaturahmi. Misalnya diluaskan rezekinya dan dipanjangkan umurnya. Rasulullah shallallaahu alaihi wa sallam bersabda,

Halaman :


Editor : Bsafaat