Ketika Laki-laki Sebatas Pencari Nafkah

KETIKA peran laki-laki hanya terbatas memenuhi nafkah semata. Tak mampu lagi menjadi pendidik dan pengajar untuk istri dan keluarganya. Kemanakah perginya sebutan 'orang mukmin yang paling sempurna' sesuai dengan sabda Nabi kita shalallaahu 'alaihi wa sallaam?

Ketika Laki-laki Sebatas Pencari Nafkah
Ilustrasi/Net

KETIKA peran laki-laki hanya terbatas memenuhi nafkah semata. Tak mampu lagi menjadi pendidik dan pengajar untuk istri dan keluarganya. Kemanakah perginya sebutan 'orang mukmin yang paling sempurna' sesuai dengan sabda Nabi kita shalallaahu 'alaihi wa sallaam?

Dari Abu Musa Al-Asy'ari r.a, Rasulullah shalallaahu 'alaihu wa sallaam bersabda, "Siapa saja laki-laki yang mempunyai seorang anak perempuan, lalu memberinya pendidikan dengan sebaik-baiknya, mengajarinya perilaku terpuji dengan sebaik-baiknya, lalu menikahkannya, ia memperoleh dua pahala." (HR Bukhari dan Muslim)

Hadis ini menunjukkan bahwa memberikan pendidikan dan pengajaran kepada anak perempuan merupakan tanggungjawab seorang laki-laki khususnya Ayah. Sebagaimana ia bertanggungjawab untuk menjadi pendidik dan pengajar bagi istri dan keluarganya baik itu ibu maupun saudara perempuannya.

Baca Juga : Menjaga Keikhlasan, Menyembunyikan Amal Baik

Selain itu, adab seorang laki-laki kepada perempuan juga dijadikan parameter sempurna tidaknya iman seorang laki-laki. Sebagaimana Rasulullah bersabda, "Orang mukmin yang paling sempurna adalah yang paling baik akhlaknya, dan orang yang paling baik di antara kalian adalah yang paling baik perlakuannya kepada perempuan." (HR At Tirmidzi)

Salah satu akhlak mulia adalah bersikap baik kepada istri, sebagaimana yang telah diperintahkan Allah Ta'ala dalam surah An Nisa ayat 19, "dan pergaulilah mereka (istri-istri) dengan cara yang makruf..." Dengan hal ini, apabila seorang suami mampu membimbing istri dan anak perempuannya sesuai dengan koridor Islam, memperlakukan mereka dengan akhlak terbaik, kemudian istri dan anaknya menjadi penyejuk hati dan matanya ketika memandang, maka seorang suami dengan seizin Allah Ta'ala mampu menjelma menjadi seorang mukmin terbaik sesuai dengan hadits Rasulullah.

Wahai laki-laki, maukah mendapat sebutan 'orang mukmin yang paling sempurna' itu? Mari muliakan kami ya, para perempuan yang diamanahi sebentuk rahim dari Sang Maha Rahim. []

Baca Juga : Tiga Amalan Utama Paling Dicintai Allah


Editor : Bsafaat