Kasus Covid-19 Merangkak Naik, Dinkes Jabar Imbau Perketat Prokes Sepanjang Libur Nataru

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Barat Vini Adiani Dewi mengungkapkan, kasus Covid-19 merangkak naik sepanjang Desember

Kasus Covid-19 Merangkak Naik, Dinkes Jabar Imbau Perketat Prokes Sepanjang Libur Nataru

INILAHKORAN, Bandung - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Barat Vini Adiani Dewi mengungkapkan, kasus Covid-19 merangkak naik sepanjang Desember 2023.

Maka dari itu pihaknya mengimbau masyarakat untuk memperketat protokol kesehatan (Prokes), khususnya selama libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru).

Vini Adiani menjelaskan, jumlah pasien terpapar pandemi Covid-19 naik signifikan ketimbang November lalu. Sehingga dikhawatirkan, bila kedisiplinan penerapan Prokes tidak dilakukan secara maksimal, besar kemungkinan kasus kian bertambah.

Baca Juga : Gerakan Terorisme Dipantau Memasuki Nataru

Sebab kata Vini Adiani, selama libur Nataru dapat dipastikan arus mobilitas masyarakat akan lebih besar dari hari biasa dan potensi ancaman terpapar Covid-19 jauh lebih tinggi.

"Ada (kenaikan) tapi tidak seperti dulu. Tapi memang di Jabar sekarang lebih meningkat dibandingkan November. Jadi prinsipnya, untuk penanganan Covid-19 di Nataru itu yang pertama, tetap prokes dan perilaku hidup bersih dan sehat seperti pakai masker untuk yang sakit itu wajib dan juga yang berada di kerumunan itu wajib juga sekarang. Terus jaga mobilitas, menjauhi kerumunan dan kalau positif bisa meminta obat karena kami sudah mendistribusikan ke Kabupaten/kota," kata Vini Adiani baru-baru ini.

Tidak hanya itu, Dinkes Jabar kata dia telah meminta seluruh layanan fasilitas kesehatan (faskes) untuk bersiaga sepanjang pelaksanaan Hari Besar Keagamaan Negara Natal dan tahun baru 2024 (HBKN Nataru) yang berpotensi menimbulkan terjadinya kerumunan masyarakat, serta rawan terjadinya lonjakan kasus.

Baca Juga : Kapolda Temui Tokoh Agama Dan Pemuda Guna Tingkatkan Sinergitas Pemilu 2024

"Tapi karena sekarang ringan-ringan (gejalanya), rumah sakit juga untuk angka BOR (keterisian tempat tidur) itu hanya 1,3 persen dibandingkan waktu dulu yang tinggi sekali. Jadi In Syaa Allah tidak begitu banyak (pasien yang dirawat), tapi rumah sakit sudah diberikan surat edaran untuk menyiapkan ruang isolasi 10 persen dari total tempat tidur," tandasnya. (Yuliantono)


Editor : Ahmad Sayuti